Jakarta: Eks pemain bas Efek Rumah Kaca (ERK), Adrian Yunan akan berangkat ke Paris, Prancis untuk tampil dalam UNESCO/Emir Jaber Al Ahmad Al Jaber Al Sabah Prize for Digital Empowerment of Persons with Disabilities.
Ajang penghargaan tingkat dunia itu dikhususkan untuk para penyandang disabilitas yang memiliki peranan penting dalam pemberdayaan bidang teknologi dan komunikasi informasi terkait aspek sosial. Ajang ini berlangsung sejak 2002 dan didukung penuh pemerintah Kuwait. Nama penghargaan ini sendiri diambil dari Emir Kuwait (1977-2006).
"Buat gue, hal ini besar impact-nya. Gue jadi tambah percaya diri dan tambah semangat. Dua hal yang sangat penting dari acara itu adalah tampil bermusik dan wawancara," tutur Adrian dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id.
Ia berharap dapat menjadi perwakilan kaum disabilitas untuk optimis dan tetap berkembang seperti manusia pada umumnya.
"Gue berharap dalam wawancara gue bisa menyampaikan pengalaman sebagai penyandang disabilitas di Indonesia. Sejujurnya di Indonesia para penyandang disabilitas masih belum mendapat perhatian yang baik," sambungnya.
Sebagai perkenalan identitas Indonesia, Adrian membawakan lagu Mainan dan Lari dengan aransemen baru dengan melibatkan instrumen tradisional seperti seruling Sunda, karinding, rebana Aceh, dan angklung. Ia juga membawakan lagu Ruang yang Sama. Ketiga lagu ini diambil dari album solo debut Sintas (2017).
Adrian Yunan berangkat ke Prancis pada 2 Desember nanti. Ia akan tampil pada 3 Desember dalam formasi trio bersama gitaris Reza Ryan dan multi-instrumentalist Roy Haris Chandra. Selain Adrian, musisi disabilitas dari lima negara lain turut hadir yakni Singapura, Mauritius, Prancis, dan Swiss.
"Untuk teman-teman sesama disabilitas, gue dahulu enggak terbayang bisa sejauh ini. Ternyata, walau penglihatan gue diambil, tetapi rahmat Tuhan tidak diambil. Untuk para disabilitas harus tetap bersyukur. Kalau kita bersyukur, pikiran jadi positif. Tetap jalani kehidupan, meningkatkan kualitas hidup seperti orang normal lain," pungkasnya.
(ELG)
No comments:
Post a Comment