loading...
Tentunya hal ini sangatlah tidak menyenangkan. Agar hal tersebut tidak terjadi, psikolog keluarga dan pernikahan dari Rumah Dandelion, Nadya Pramesrani, M.Psi menyarankan agar para orang tua menerapkan beberapa hal seperti melibatkan anak untuk menyusun jadwal, memperhatikan jadwal makan dan istirahat hingga fleksibel.
"Drama dalam traveling sendiri cukup banyak karena semua anggota keluarga itu keluar dari zona nyamannya. Ketika keluar dari zona nyaman artinya kita tidak bisa dalam fase auto pilot semuanya on guard karena kita tidak berada di zona nyaman kita," papar Nadya. Berikut tips liburan bersama keluarga tanpa drama.
Baca Juga:
1. Susun jadwal bersama anak
"Anak tidak lagi sebagai seorang peserta tapi diapun sebagai pelaksana dalam menyusun jadwal dari kemana tempat liburannya sampai tempat penginapan. Anak usia TK atau SD bisa melibatkan mereka mencari destinasi, menyusun jadwal. Anak dilibatkan mulai dari liburan mau ke mana. Misalnya pergi liburan empat hari, itu mulai dibagi-bagi, hari pertama si kakak yang tentuin, hari kedua si adik, terus berganti-gantian. Bahkan, sejak pertama rencana mau liburan ke mana, keluarga harus dilibatkan," kata Nadya.
2. Perhatikan pola makan
"Perhatikan pola makan dan kebutuhan istirahat anggota keluarga. Perhatikan makan malam jam berapa. Makan siang jam berapa. Lakukan semua sesuai kebiasaan. Pastikan, saat menyusun agenda, jadwal rutin makan itu masuk, bahkan sampai waktu tidur sehari-hari juga ada," ujarnya.
3. Lengkapi diri dengan informasi dan rencana cadangan
"Jangan lupa untuk menyiapkan rencana cadangan. Karena ketika Anda menyusun jadwal harus dapat memperhatikan kebutuhan dan karakter masing-masing anggota keluarga. Kalau anak cranky di tempat satu, ada rencana lainnya," ujar dia.
4. Fleksibel dan kompromi
"Jangan terlalu ketat dengan jadwal agar tidak mempengaruhi suasana dan membuat liburan tidak bebas. Harus fleksibel dan bisa kompromi dengan jadwal lain," kata dia.
(alv)
No comments:
Post a Comment