loading...
"Hampir satu setengah tahun lalu, kami mencari model bisnis baru di industri musik. Kita mencari model baru dari K-Pop style music dan kami berpikir bagaimana kita bisa meraih para generasi Z bagaimana mereka bisa mengekspresikan perasaan mereka. Makannya kita memulai Z-Pop proyek ini," ujar Executive Supervisor Zenith Media, Brandon Choi saat jumpa pers di MNC Studios, Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (20/3).
Brandon menjelaskan, pemilihan para member Z Boys dan Z Girls dilakukan melalui sebuah audisi di tujuh negara Asia yaitu Taiwan, Vietnam, India, Indonesia, Jepang, Thailand dan Filipina dengan tema "Beginning" dan subjudul "Let's Begin". Setelah audisi, Z Boys dan Z Girls kemudian dibuat dengan masing-masing tujuh orang anggota yang berasal dari masing-masing negara.
Baca Juga:
"Kami memulai audisi dan memilih member dari tujuh negara yang berbeda, 7 boys dan 7 girls. Iya sangat susah saat prosesnya. Kita menemukan anak muda yang memiliki talenta dan itu ridak mudah memilihnya di antara mereka selama audisi," jelas Brandon.
Uniknya Z Boys dan Z Girls tidak beranggotakan member dari Korea. Mengingat, hadirnya Z Boys dan Z Girls di industri musik internasional untuk menyatukan Asia melalui musik, maka di setiap lagu dan koreografi keduanya mengandung unsur budaya atau mengambarkan masing-masing negara perwakilan setiap member.
"K-Pop adalah pusat musik Korea Selatan, Z-Pop adalah pusat musik Asia. Itulah mengapa kami tidak memilih member yang berasal dari Korea. Saya ingin menggabungkan budaya dan bahasa yang berbeda di Z-Pop, Z Boys dan Z Girls project," papar Eksekutif Produser Zenith Media, Jun Kang.
"Mereka ini adalah tujuh member berbeda dari negara dan budaya yang berbeda. Mungkin kami akan mengambil beberapa karakter dari negara masing-masing untuk kami masukkan di koreografi. Itulah bedanya K-Pop dengan Z-Pop. Karena Z-Pop adalah budaya Asia yang bersatu. Di beberapa lagu, yang akan dirilis itu akan ada bahasa mereka masing-masing," tambahnya.
(nug)
No comments:
Post a Comment