loading...
Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia cabang DKI Jakarta melalui akun Instagram, @pdgki.jaya menjelaskan puasa Ramadhan yang dilakukan selama kurang lebih 14 jam sehari dalam 30 hari akan menyebabkan perubahan jadwal maupun pola makan serta aktivitas fisik. Namun, jumlah energi (kalori) selama puasa seharusnya tidak berbeda dengan asupan energi di hari biasa.
"Namun seringkali perubahan diet selama Ramadhan adalah meningkatnya asupan energi karena kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi setelah berbuka puasa. Pengaturan asupan makanan selama puasa Ramadan adalah saat pada saat buka puasa," tulis akun tersebut.
Baca Juga:
Idealnya, saat buka puasa mengkonsumsi 50% dari kebutuhan energi sehari-hari yang terdiri dari iftar, yaitu 10% makan ringan 40% makan utama yang dilakukan setelah sholat magrib. Sementara, sesudah salat tarawih, dianjurkan mengkonsumsi makanan ringan 10% serta pada sahur 40% untuk mengkonsumsi makanan utama. (Baca juga: Tips Agar Bumil Lancar Puasa).
"Puasa Ramadhan bukan hanya menahan diri terhadap godaan makanan dan minuman ternyata juga memiliki dampak terhadap kesehatan tubuh," tandasnya.
(tdy)
No comments:
Post a Comment