loading...
"Secara global, orang dewasa tidak melihat perawatan mata sebagai prioritas teratas dibandingkan kebugaran dan pengurangan berat badan. Namun para orang tua khawatir jika anak-anak mereka memerlukan kacamata di masa depan," ujar spesialis mata dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), dr. Rina La Distia Nora, SpM(K), PhD saat di Tugu Kunstring Paleis, Jakarta, Selasa (30/10).
Idealnya, jelas dr. Rina, pemeriksaan mata pada orang dewasa dilakukan ketika penglihatan mata terganggu. Berusia 40 tahun atau lebih dini jika memiliki penyakit mata atau faktor risiko penyakit mata serta riwayat keluarga. Selain itu, mereka yang merupakan kelompok berisiko tinggi dengan riwayat diabetes, riwayat keluarga dengan glaukoma atau AMD (degenerasi makular).
"Setidaknya periksa mata setiap lima tahun sekali. Tapi kalo berusia 65 tahun ke atas, periksa mata setiap satu sampai dua tahun sekali," jelasnya.
Sementara pada anak-anak, dr. Rina menyarankan melakukan pemeriksaan mata setidaknya tiga kali sebelum sampai usia sekolah. Kemudian, jika tidak ada risiko, pemeriksaan mata pada anak bisa dilakukan saat usia enam bulan sampai satu tahun pertama. Namun, jika anak memiliki risiko, pemeriksaan harus dilakukan saat usia enam bulan.
"Usia dua sampai tiga tahun dan menjelang sekolah dasar. Mata kita itu organ penting. 80 persen informasi dari mata jadi bisa dibayangkan kalo mata mengalami masalah, kesulitan mendapatkan informasi," tandasnya.
(nug)
No comments:
Post a Comment