loading...
"Ini sangat bagus. Simpel. Mewah. Fasilitasnya sangat komplit. Ini sangat layak dimasukkan program penjualan kami," terang Zhang Sitao, travel agent Sichuan Global. Komentar tadi diucapkan Zhang di sela Famtrip Bintan dan Batam yang digelar Kemenpar, 28 Mei-1 Juni 2019.
Zhang memang pantas takjub. Atmosfir di The Canopi terasa sangat wow. Jumlah tendanya saja mencapai 100. Semua mewah. Semua bertema safari. Dan semuanya, juga dilengkapi teras dan taman pribadi.
Baca Juga:
Aktivitas yang bisa dilakukan banyak. Maklum, spotnya diset berdekatan dengan Treasure Bay. Bagi yang belum tahu, Treasure Bay Bintan adalah kolam renang terbesar di Asia Tenggara. Luasnya 6,3 hektare, kolam renang ini tak ubahnya sepeti laut. Airnya asin, kolamnya juga diisi pasir pada bagian tepinya. Nuansanya sangat mirip dengan pantai buatan.
Panjangnya 800 meter. Luas permukaannya setara dengan 50 kolam renang ukuran olimpiade. Kapasitas airnya juga fantastis, angkanya mencapai 115 juta. Dengan sejumlah fakta tadi, pengunjung bisa bebas menikmati sensasi menginap yang keren.
Mau pilih jet ski, bumper boat, jetovater, atau flying water jet bike? Semua bisa dilakukan. Yang senang petualangan, bisa trekking di hutan bakau pribadi. Semua bisa dijelajahi dengan kayak baik di waktu siang atau malam. Ada juga fasilitas wahana ATV dan hiking yang ideal untuk menjelajahi tanah Bintan. "Ini sangat oke. Sangat pas untuk pasar milenial," timpal Xiao Mengxin, travel agent Best Island.
Menpar Arief Yahya ikut merespons ini. Baginya, konsep Nomadic Tourism seperti The Canopi Bintan tadi sangat pas dengan selera pasar saat ini. "Ini solusi sementara, sebagai solusi selamanya. Sangat sesuai dengan keadaan saat ini. Bahkan bisa menggaet wisatawan milenial dari negara lain, karena konsepnya menyuguhkan pengalaman seru,” kata Menpar Arief Yahya.
Deputi Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya juga seirama. Dia mengaku optimistis. Sangat percaya diri. Pasarnya diyakini sangat berkualitas. "Pasti pasarnya bagus. Kalau kita mau high-end market, atau kelas satu, yang bisa cepat ya Nomadic Tourism seperti The Canopi Bintan," terangnya.
Datanya pun ada. Dan semuanya, dijelaskan dengan rinci oleh Vinsensius Jemadu, Asdep Pengembangan Pemasaran II Regional I Kemenpar.
"Benchmark-nya sudah ada. Mongolia pernah masuk top 10 UNWTO The World’s Fastest Growing Tourist Destinations karena konsep Nomadic Tourism. Indonesia juga bisa seperti itu karena karakter bisnisnya murah, cepat operasional, dan cepat kembali modal. Sangat pas dengan karakter pasar potensial seperti millenial asal China," ucap VJ, sapaan akrab Vinsensius.
(alf)
No comments:
Post a Comment