Pages

Wednesday, November 28, 2018

Jadi Ahok dalam A Man Called Ahok!, Begini Cerita Daniel Manata

loading...

Berawal dari presenter, Daniel Mananta mulai merambah dunia film. Tidak hanya berakting, dia juga menjadi produser film. Wajah orientalnya kerap muncul di berbagai acara televisi. Publik tentu juga sudah tidak asing ketika mendengar namanya.

Ya, Daniel Mananta kini salah satu dari beberapa presenter top terbaik di Indonesia. Bukan hanya kemampuannya yang cemerlang saat membawakan acara, dalam sebuah peran penting di film berjudul A Man Called Ahok!

Baru-baru ini Daniel juga menunjukkan bahwa dia tidak bisa diremehkan dalam hal akting. “Acting is always been in my blood. Gue suka aja dan sekarang gue dijadikan lead role. Orang-orang tahunya gue main dua film, padahal sebelumnya sudah main di tiga film. Jadi aktor sinetron pun pernah dan sebagai presenter sebenarnya lo harus bisa akting untuk membawa suasana,” kata Daniel, belum lama ini.

Bisa memerankan tokoh penting seperti Ahok adalah sebuah kebanggaan bagi Daniel. Bahkan, sang ayah yang sebelumnya hampir tidak pernah memuji kesuksesannya mengirim pesan dan berujar bangga padanya.

Menurutnya, saat casting, dia bukan orang pertama yang dipilih sang sutradara, melainkan menjadi orang terakhir yang dipilih dan satu-satunya. Untuk peran penting ini, Daniel bahkan minta di-casting dua kali. Selain suka dengan script-nya, dia juga mengaku tidak percaya kalau akhirnya terpilih memerankan Ahok.

“Sutradara bilang, ‘Daniel jadi Ahok?’ Gue juga berkali-kali bilang, ‘Gue jadi Ahok?’ Rasanya hampir nggak percaya. Tapi sutradara bilang gue pasti bisa karena dia liat gue memang pingin banget peran ini dan tiap pagi sebelum syuting gue berdoa supaya bisa akting bagus,” tuturnya.

Di balik usahanya untuk tampil bagus saat berakting memerankan tokoh penting, pria yang juga merintis bisnis untuk DAMN, I Love Indonesia! ini mengaku ada tantangan tersendiri saat memerankan Ahok. Dia mesti meyakinkan diri untuk bisa mencapai ekspektasi penonton. Tantangan terbesarnya adalah mematikan sosok VJ Daniel yang selama 15 tahun ada di depan kamera.

“Walaupun sebelum tampil nge-MC habis berantem sama temen, bahkan baru diputusin pacar, misalnya, begitu kamera on, wajah harus semringah dalam membawakan acara,” ujarnya. Berbeda dengan akting, bagi Daniel, dia harus membuat berbagai emosi di depan kamera. Akhirnya, Daniel bergelut selama lima bulan untuk mendalami akting maksimal di film terbarunya, meski sebelumnya pernah main di film Rumah Dara dan The Raid 2 .

Mungkin belum begitu banyak yang tahu kalau selain kesibukannya sebagai presenter, bermain film, dan mengembangkan bisnis DAMN, I Love Indonesia!, Daniel juga seorang produser film. Film pertama yang diproduserinya adalah Killers, bahkan berkolaborasi dengan pembuat film asal Jepang dan masuk penghargaan Festival Film Sundance pada 2014.

Tidak hanya itu, pada Agustus 2019, film kedua yang diproduserinya juga akan tayang di bioskop Tanah Air. Secara umum film ini berkisah tentang Susi Susanti, salah satu legenda bulu tangkis Indonesia.

Diperankan Laura Basuki sebagai Susi Susanti dan Dion Wiyoko sebagai Alan Budikusuma, menurut Daniel, film ini bukan tentang bulu tangkis, melainkan lebih pada pesan cinta di dalamnya. Kisah cinta Susi Susanti hanya sedikit bentuk cinta yang ditampilkan, yang lebih mendominasi adalah cinta seorang wanita minoritas asal Tasikmalaya kepada negaranya.

“Film pertama isinya bunuh-bunuhan, jadi gue buat film keluarga kali ini, sekaligus menitipkan pesan cinta yang ingin gue sampaikan sebagai produsen film,” sebut Daniel.

(don)

Let's block ads! (Why?)

https://lifestyle.sindonews.com/read/1358265/158/jadi-ahok-dalam-a-man-called-ahok-begini-cerita-daniel-manata-1543390039

No comments:

Post a Comment