Pages

Tuesday, March 5, 2019

Jalan Panjang dan Sulit Si Ratu Komedi Berbuah Piala Oscar

loading...

BUKAN instan Olivia Colman membangun kariernya hingga seperti sekarang. Butuh waktu panjang dengan jalan yang tak mulus namun manis di akhir. Oscar yang dimenangkan Olivia Colman semakin mengukuhkan posisinya sebagai aktris yang diperhitungkan. Mungkin publik di Amerika Serikat masih banyak tidak familier dengan wajah wanita kelahiran 30 Januari 1974, namun di Inggris nama Olivia Colman masuk daftar selebriti papan atas.

Olivia bukanlah aktris kemarin sore dengan jam terbang rendah. Nyatanya, karyanya selama ini juga sudah mendapat banyak penghargaan. Namun, ajang Academy Awards tak pelak menjadi puncak kariernya selama ini. Olivia membawa pulang Piala Oscar sebagai Aktris Utama Terbaik lewat film The Favourite .

Sayang, film besutan Yorgos Lanthimos ini gagal memenangkan sembilan nominasi lainnya. Melihat ke belakang, seluk beluk karier Olivia tidak bisa dibilang mulus. Jatuh bangun ia membangun impian menjadi seorang aktris. Wanita kelahiran Norwich, sebuah kota yang terletak di Inggris bagian timur ini, sudah bermimpi menjadi bintang sejak kecil.

Baca Juga:

Dia sering tampil di drama sekolah walau kalau mau jujur, ia tidak pernah berpikir akting akan menjadi jalan hidupnya. Sekolah bagi Olivia adalah masamasa yang berat. “Aku harus mengulang sekolah karena nilai ujianku sangat buruk. Tidak ada universitas mau menerimaku. Jadi, aku kembali ke Homerton di Cambridge untuk menjadi guru, tapi tidak bertahan lama karena aku kurang baik dalam belajar,” katanya kepada Hollywood Repoter.

Dia tetap tinggal di Cambridge dan memutuskan ambil bagian dalam teater. Di sana ia baru menyadari bahwa akting adalah hal yang ingin ia lakukan. Olivia mengikuti audisi untuk bergabung dengan klub drama Cambridge Footlights. Ia kemudian bertemu dengan Robert Webb dan David Mitchell untuk pertama kalinya.

Duo komedian inilah yang berjasa mengangkat karier Olivia. Ia menyadari membangun karier sebagai aktris pastilah tidak akan mudah. Untuk menyambung hidup, ia bekerja sebagai seorang pesuruh dan pembersih untuk waktu yang lama. “Tapi, kemudian Lindy King (agensi bakat) memasukkanku dalam list audisi meski akhirnya tidak ada yang lolos,” ujarnya.

Olivia tidak menyerah, bukan hanya didorong ambisinya yang kuat, tapi karena ia sadar bahwa tidak ada pekerjaan lain yang bisa dilakukan. Gayung bersambut, berbagai tawaran mulai masuk. Ia turut berterima kasih kepada Mitchell dan Webb yang mengajaknya bermain di program TV Bruiser yang tayang di BBC. Dari situ namanya mulai dikenal.

Ia tampil di tayangan komedi lain, seperti Peep Show, Green Wing, dan Hot Fuzz, sebelum tampil di drama Tyrannosaur, di mana ia mendapatkan pujian atas aktingnya dalam film drama Inggris yang ditulis sekaligus disutradarai Paddy Considine. Di film The Iron Lady, dia bermain sebagai putri dari Margaret Thatcher bernama Carol.

Kini ia tengah disibukkan dengan proses syuting serial The Crown untuk musim ketiga dan keempat sebagai Ratu Elizabeth karena sebelumnya peran itu dimainkan Claire Foy. Dikabarkan, Olivia menerima bayaran sebesar Rp600 juta yang nilainya lebih tinggi daripada diterima Claire Foy.

Let's block ads! (Why?)

https://lifestyle.sindonews.com/read/1384344/187/jalan-panjang-dan-sulit-si-ratu-komedi-berbuah-piala-oscar-1551842896

No comments:

Post a Comment