loading...
Buku dengan tagline “Lepaskan Beban Tak Kasat Mata & Optimalkan Pencapaian” ini, mengisahkan secara apik bagaimana seorang Onggy Hianata-pemuda Tarakan keturunan Tionghoa mampu melewati masa kecilnya dengan kondisi kesulitan ekonomi, jatuh, bangkit, hingga sukses di Singapura dan namanya mendunia. Lewat tulisan dalam buku ini, Onggy ingin memberikan inspirasi bagi setiap orang terutama generasi muda untuk berpikir serta berjuang secara positif dalam rangka mewujudkan mimpinya.
"Inti dari buku ini bagaimana caranya kita bisa menghargai hidup secara positif dan bagaimana bisa lepaskan beban yang tak kasat mata sehingga bisa mendapatkan hasil maksimal. Secara khusus buku ini saya persembahkan kepada anak muda, kaum milenial. Saya ingin anak muda memiliki karakter dan revolusioner," kata Onggy saat peluncuran buku, di Jakarta, Rabu (27/2) malam.
Baca Juga:
Tampil dalam acara tersebut sejumlah pembicara dari beberapa negara, seperti Betty Kwan dari Hongkong, Raoul Ruben asal Kamerun, Jordan Haag dari Perancis, dan Sokuntheary Ang dari Kamboja. Dalam kesempatan itu, Onggy yang kelahiran Tarakan 1962 ini menceritakan, sudah banyak orang memiliki perubahan gaya hidup lebih baik usai membaca buku ini. Disebutkan buku ini tidak hanya wajib dimiliki dan dibaca, tetapi sudah menjadi kebutuhan pribadi seluruh masyarakat Indonesia.
Menjadi istimewa, buku setebal 225 halaman ini diterjemahkan dalam bebagai bahasa di dunia, seperti Bahasa Inggris, Mandarin dan beberapa bahasa negara lainnya. Buku yangmasuk dalam 10 Top Best Seller, ini dibanderol dengan harga relatif terjangkau Rp98.800.
"Di buku ini banyak berbicara pengalaman pribadi saya selama 36 tahun menjalani hidup, juga tentang hidup orang lain. Hampir semua bicara berdasarkan fakta, bukan hanya teori saja. Saya berharap buku ini dapat menginspirasi sidang pembaca," katanya.
Dalam bukunya ini, Onggy juga memberikan contoh konkret pengalaman dirinya yang sukses keluar dari tekanan finansial yang membelit dirinya dan kehidupan keluarganya. Di mana, Onggy harus melewati masa kecilnya dengan beragam kesulitan hingga membuatnya terbiasa bekerja di usia muda. Sampai pada masa kuliah di Surabaya, ia tetap harus bekerja dan berbisnis apa saja demi mencukupi kebutuhan hidupnya.
Kendati kebanyakan bisnisnya berakhir menyedihkan, namun tak lantas membuatnya menyerah dan berhenti berusaha. Hingga pada 1992, ia memulai usaha yang berkembang ke berbagai negara. Dari sana, Onggy mulai mencari rahasia sukses melalui buku-buku, termasuk mendengarkan kisah sukses dari kaset, mengikuti seminar, training pengembangan kepribadian dan dengan sengaja bertemu, atau belajar dari orang yang sebelumnya telah berhasil.
Pada 2011, barulah Onggy mencapai kebebasan finansial. Sejak itu, Onggi pun bertekad membagikan pengalaman, serta membagikan ilmu kepada siapapun yang membutuhkan dan bernasib sama. Onggi lalu mendirikan Edunet Global pada 2003, dengan training andalannya Value Your Life, A Life Changing Bootcamp.
Onggy pun mulai mengabdikan dirinya di bidang pendidikan mental, karakter, mindset, leadership dan spiritual, yang menginspirasi masyarakat agar mampu membangun kehidupan, sampai bisa ‘terbang’ menembus langit kehidupan. Onggy juga mendirikan komunitas Freedom Faithnet Global, di mana komunitas ini berporos di Indonesia dan sekarang anggotanya berada di lebih dari 70 negara di lima benua.
Komunitas yang menitikberatkan pendidikan mental dan gerakan sosial ini, bahkan memecahkan 5 rekor dunia (Guinness World Record). Selain menuangkan pengalaman hidupnya dalam bentuk buku, Onggy juga kerap berkeliling Indonesia dan dunia, untuk menularkan pengalaman hidupnya. Ia melihat banyak orang yang berlatar belakang miskin, akhirnya menjadi tidak percaya diri.
Untuk itu, ia berharap bisa mengambil bagian dalam membantu mereka yang punya latar belakang yang sama seperti dirinya dulu, keluar dari situasi tersebut. Perjuangan Onggy dan pencapaian luar biasanya yang penuh inspirasi dan nilai positif ini, telah pula menarik berbagai pihak untuk ikut membagikan kisahnya.
Belum lama ini, Onggy menjadi orang Asia pertama yang diterbitkan dalam cover kenamaan di Amerika Serikat "Networking Times". Ia juga telah bertahun-tahun menjadi pembicara forum Asia dan Afrika. Bahkan, Onggy kerap menjadi pembicara tamu dalam program John C Maxwell di Amerika Serikat. Terakhir, kisah hidupnya diangkat di layar lebar "Terbang Menembus Langit" karya sutradara ternama Fajar Nugros.
Onggy mengenang, salah satu warisan nilai luhur yang diajarkan kedua orang tuanya, yakni sesulit apapun keadaan, jangan sampai mengeluh. Karena bagaimanapun mengeluh tidak akan menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Justru tanpa mengeluh, energi akan tersalur untuk berpikir keluar dari kesulitan yang dihadapi.
”Sesungguhnya ke depan saya ingin menjadikan kondisi Indonesia lebih baik. Demikian juga keadaan dunia menjadi lebih damai. Secara tidak langsung, saya ingin berpartisipasi memajukan Indonesia,” ujarnya tulus.
(don)
Hayyy guys...
ReplyDeletesedang bosan di rumah tanpa ada yang bisa di kerjakan
dari pada bosan hanya duduk sambil nonton tv sebaiknya segera bergabung dengan kami
di DEWAPK agen judi terpercaya di add ya pin bb kami D87604A1 di tunggu lo ^_^