loading...
Namun, imunisasi yang telah dicapai berbagai kemajuan dalam hal cakupan dan perkenalan vaksin baru, tetapi masih jauh dari target cakupan untuk eliminasi PD3I. Ada lebih dari 19 juta anak di dunia yang tidak divaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap. Hal ini membuat mereka berisiko menderita penyakit-penyakit yang berpotensi mematikan.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), saat ini imunisasi diperkirakan dapat mencegah 2 hingga 3 juta kematian setiap tahunnya dan tambahan 1,5 juta nyawa dapat diselamatkan apabila cakupan imunisasi global bertambah.
Baca Juga:
Pemberian imunisasi rutin lengkap yang disertai dengan pemenuhan nutrisi yang tepat bersama-sama dapat mencegah penyakit dan mendukung tumbuh kembang yang optimal. Perlindungan yang bersifat spesifik terhadap penyakit-penyakit berbahaya hanya didapatkan melalui imunisasi karena pemberian imunisasi dapat merangsang kekebalan spesifik yang efektif mencegah penyakit berat.
“lmunisasi berperan penting untuk melindungi bayi dan anak dari berbagai penyakit karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak agar mampu melawan penyakit-penyakit menular yang berbahaya,” kata Satgas lmunisasi lkatan Dokter Anak Indonesia, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi saat acara Imunisasi Lengkap, Indonesia Sehat di Hotel Aston, Jakarta, Senin (22/4/2019).
“Anak yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap berpotensi tidak memiliki kekebalan yang spesifik terhadap suatu penyakit sehingga dapat menyebabkan sakit berat, cacat, bahkan meninggal," tambah dia. (Baca juga: Bunda, Ini Cara Mengobati Ruam Popok dengan Bahan Alami).
Dijelaskan lebih lanjut, imunisasi satu kali suntikan selama dua minggu sudah bisa bikin kekebalan spesifik dari penyakit yang berbahaya. Para ahli yang meneliti manfaat dan keamanan vaksin di berbagai negara serta organisasi internasional menyatakan bahwa imunisasi terbukti aman dan bermanfaat untuk mencegah wabah, sakit berat, kecacatan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Oleh karena itu, semua negara melakukan imunisasi rutin untuk semua bayi, balita dan remaja.
"Semua negara melakukan imunisasi rutin karena terbukti aman, makannya ada pekan imunisasi dunia. Bukti imunisasi bermanfaat dan aman, semua negara lakukan imunisasi lengkap dan teratur. Manfaat imunisasi terbukti di semua negara, nggak cuma di Indonesia. Kalo imunisasi nggak lengkap sampai remaja, rawan terserang penyakit berbahaya salah satunya difteri. Banyak remaja yang meninggal karena difteri," tuturnya.
Sementara, perlindungan kesehatan yang bersifat umum diperoleh dari ASI, makanan pendamping ASI (MPASI) dengan nutrisi yang lengkap dan seimbang, serta perilaku hidup bersih sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan air bersih untuk memasak, minum, mandi, serta menjaga kebersihan badan, pakaian, mainan, rumah, dan lingkungan.
“Pemberian imunisasi yang lengkap harus dibarengi dengan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Anak yang kekurangan nutrisi berpotensi mengalami penurunan kemampuan kognitif dan rentan terinfeksi penyakit menular," kata UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. Yoga Devaera, Sp.A(K).
(tdy)
No comments:
Post a Comment