Pages

Sunday, September 1, 2019

Interview: Jatuh Bangun Dimas Aditya di Panggung Hiburan

Suara.com - Aktor Dimas Aditya berbagi cerita awal mula bisa terjun ke dunia seni peran. Dia bilang mulanya tertarik gara-gara ingin wajahnya terpampang di papan iklan.

Namun rezeki lelaki 34 tahun ini bukan sebagai model iklan. Dimas Aditya mencoba peruntungan lain dengan mengikuti casting film.

Meskipun begitu, pemain Kawin Kontrak ini bilang dunia perfilman Tanah Air tidak sesuai ekspektasinya. Bahkan dia sempat kepikiran berhenti dari dunia akting.

Lebih lanjut, berikut wawancara Dimas Aditya bersama SUARA.com seputar perjalanan karier dan bisnis yang baru digeluti:

Bagaimana awal perjalanan karier kamu?

Dulu waktu kuliah pas mau selesai lulus jalan-jalan ke Sarinah. Lihat bilboard eh ada muka temen, terus mikir, 'Kayaknya seru ya jadi begitu,' sesimple itu. Dari situ mulai ikut casting iklan yang sayangnya nggak pernah dapet di iklan. Akhirnya bapak aku bilang, 'Selesai kuliah mau jadi apa?' Aku bilang nggak tahu. Cuma yang pasti mau dalami dunia seni peran. Akhirnya bapakku yang nyariin link. Saat itu belajar sama mas Didi Petet. Dari sana punya modal dan muncul kepercayaan diri buat casting film. Alhamdulillah dapet.

Cuma pas syuting film pertama sempet kapok, aku nggak nyangka syuting bisa sampe begitu. Dimarah-marahin, disuruh bangun pagi, selesai jam 2 pagi. Waduh syuting ternyata begini ya karena emang nggak ada gambaran sama sekali. Setelah film selesai aku bilang sama manajerku nggak mau syuting lagi, kapok. Tapi ternyata nggak bisa karena sudah tanda tangan buat film lain. Kalau mau berenti nyelesain satu film lagi. Ternyata film pertama aku itu booming dapet 1,3 juta penonton.

Dimas Aditya [Dika/Suara.com]
Dimas Aditya [Dika/Suara.com]

Nah pas masuk film selanjutnya udah waswas. Waduh syutingnya bakal begini lagi nih. Ternyata masing-masing sutradara treatmentnya beda. Nah sutradara kedua ini lebih santai dan rileks. Dari situ aku pikir wah ternyata syuting itu menyenangkan ya. Aku juga ketemu artis terkenal kayak Titi Kamal, Angga Dwi Sasono. Mereka bisa ngajak ngobrol. Setelah syuting kedua bikin nagih dan nggak jadi berhenti syuting. Abis itu dikontrak buat film dan sinetron. Cuma pasti ada ups and downnya juga.

Apa saja cerita suka dan dukanya?

Aku banyak kehilangan waktu yang bermanfaat daripada sekedar mencari uang. Aku kehilangan waktu sama keluarga, temen-temen. Temen-temenku sekarang udah pada hilang kontak entah kemana. Bapakku waktu itu masih sehat dan sekarang sudah tua, bolak balik masuk rumah sakit. Terus hubungan asmara nggak ada yang bener karena aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Karena kerja di sini sebagai anak baru nggak bisa atur waktu.

Pertama kali main film tahun berapa sih?

Di awal 2008, Kawin Kontrak.

Kuliahnya jurusan apa sebelumnya?

Ngambil Humas Komunikasi FISIP UI.

Merasa mulai dikenal banyak orang waktu membintangi film apa?
Pas itu, film Kawin Kontrak. Di situ filmnya meledak.

Tapi setelah itu pernah kesulitan dapat job?

Pas awalnya iya. Setelah film itu laku namanya nggak langsung terkenal. Waktu itu film itu dikelilingi bintang-bintang terkenal, ada Ricky Harun, Lukman Sardi. Aku ngerasa ketutup yang lain. Jadi sempet aku casting satu film setelah itu, aku optimis dapat peran itu. Terus tiba-tiba bukan aku. Pas ditanya kenapa? Sebenernya penulis, sutradara sudah seneng sama akting gue, yang kurang cuma satu, kurang terkenal.

Sempat drop?

Nggak. Sebel iya. Cuma jadi motivasi oh iya kita nggak cuma talent tapi gimana biar orang kenal gue.

Sekarang menikmati dunia akting?

Sebenernya aku selalu enjoy sama pekerjaan aku. Tapi ternyata secara keseluruhan itu ada yang diambil dari kita. Apa contohnya? Kehidupan personal, pribadi, waktu sama temen, resikonya disitu. Sebenernya yang aku cari itu hobi aku seni peran dan duit. Jadi kayak buah simalakama makanya harus ada yang dikorbanin.

Ke depannya apa lagi yang mau dicoba?

Bisnis sudah jalan pelan-pelan. Bisnis jok mobil. Kalau nextnya kemarin sempet ke theater cuma jadwalnya bentrok. Sekarang lagi mencoba cari challenge yang lain saja. Saya kerja itu harus pakai passion. Kalau orang tanya kenapa nggak di FTV? Karena passionnya sudah meredup. Akhirnya saya mencari hal baru biar passion saya tetep ada di seni peran.

Kok bisnis jok mobil?

Sebenernya kecelakaan. Sebenernya mau bisnis yang lain tapi ditipu orang berapa ratus juta. Sisa dananya cuma berapa gitu pas itu. Istri sudah marah-marah, akhirnya muncul temen lamaku yang baru keluar dari bisnis jok mobil. Dia bilang lagi mau merintis itu, dia minta modal. Akhirnya setuju deh. Nyemplung bisnis jok mobil. Tokoku di Bekasi. Aku mulai cari karyawan dan bahannya berdua bareng temenku itu.

Menjanjikan bisnisnya?

Kalau aku lebih berpikir banyak orang yang mendapat berkah di situ. Aku memperkerjakan orang di situ. Semoga bisa berkah buat orang lain.

Modal awal berapa?

Yang jelas puluhan juta. Aku sempet jual mobil. Karena kan harus cari kontrakan juga buat toko. Ini bener-bener dari nol. Dicoba dari nol. Dari nggak paham apa-apa sampai ngerti jok mobil.

Kapan mulai bisnis itu?

Tahun lalu, 2018

Let's block ads! (Why?)

https://www.suara.com/entertainment/2019/09/01/152144/interview-jatuh-bangun-dimas-aditya-di-panggung-hiburan

No comments:

Post a Comment