
loading...
"Saya kalau di rumah nggak ngerokok, jadi saya pakai elektrik. Pakai vape ribet, ya pakai pod yang paling enak," kata Anji.
Anji belum sepenuhnya meninggalkan rokok konvensional. Tapi, jumlah rokok yang dikonsumsi sekarang ini sudah jauh berkurang. "Sangat berkurang. Bisa dalam sehari nggak (merokok) sama sekali."
Baca Juga:
Beberapa waktu belakangan banyak beredar informasi negatif soal rokok elektrik. Salah satunya tentang kematian sejumlah orang di Amerika Serikat, yang diduga akibat vape. Belakangan baru diketahui bahwa pengguna vape mengalami masalah kesehatan disebabkan karena penggunaan liquid yang mengandung THC (tetrahydrocannabinol), yang tak lain adalah konsentrat ganja.
Pemilik nama lengkap Erdian Aji Prihartanto itu pun cukup aktif mencari informasi, meski dia tidak terlalu khawatir dengan berbagai pemberitaan yang beredar tentang rokok elektrik. Menurut dia, kesimpulan dan keputusan ada pada masing-masing individu.
"Gini, satu hal, apakah masyarakat yakin bahwa minuman keras tidak lebih berbahaya dari mariyuana? Mungkin masyarakat nggak yakin juga. Itu keyakinan masing-masing aja," tandasnya.
Pengalaman serupa juga disaksikan musisi Iwa K. Menurutnya, vape muncul sebagai sebuah produk alternatif. “Beberapa teman dekat saya yang tadinya perokok sekarang sudah nge-vape semua,” ujarnya.
(tdy)
No comments:
Post a Comment