Suara.com - Rano Karno mengaku prihatin dengan peristiwa penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
Lelaki 58 tahun itu, menyayangkan karena peristiwa tersebut terjadi di wilayah Banten, tempat di mana dia pernah menjadi seorang gubernur.
"Ini saya lagi ikutin terus nih, yang prihatin terjadinya di Banten, meskipun di tempat lain juga bisa saja terjadi," kata Rano Karno saat dihubungi wartawan, Kamis (10/10/2019).
Rano Karno berharap intelijen di negeri ini bisa bekerja dan mencari tahu daerah mana yang memilki ada indikasi kelompok radikal.
"Artinya ini salah satu pengamatan intelijen tentang pengamatan wilayah-wilayah yang punya kadar radikalnya, salah satu mungkin memang ada di Banten," sambungnya.
"Saya sangat menyayangkan, sangat, kok bisa terjadi peristiwa seperti ini sih," sambung Rano Karno.
Sayang sutradara film Si Doel itu, belum berencana menjenguk Wiranto di rumah sakit.
"Nanti kita lihat lah, kan masih kondisi seperti ini, kalau ada kesempatan jenguk, kita jenguk.
Mudah-mudahan ya cepat sembuh, itu keprihatinan saya," tutur Rano Karno.
Seperti diketahui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto diserang dan ditusuk di bagian perut setelah meresmikan gedung di Universitas Mathla'ul Anwar, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019). Hingga saat ini lelaki yang disapa pakWir itu masih dalam perawatan tim rumah sakit RSPAD.
https://www.suara.com/entertainment/2019/10/10/164208/rano-karno-prihatin-serangan-wiranto-terjadi-di-banten
No comments:
Post a Comment