loading...
Higashi Chaya merupakan distrik yang terletak di Kanazawa, kota di Jepang yang letaknya di bagian barat, tepatnya di Prefektur Ishikawa. Dulunya, Higashi Chaya tempat pesta dan hiburan tradisional, di mana geisha menghibur orang-orang dengan menampilkan tarian dan memainkan alat musik tradisional Jepang sejak zaman Edo.
Dengan panjang jalan utama kurang lebih 150 meter, Higashi Chaya dipenuhi oleh bangunan-bangunan berlantai dua yang berusia hampir 200 tahun. Pada zaman kekaisaran Edo, tidak diizinkan ada rumah yang dibangun dengan lantai dua kecuali chaya.
Baca Juga:
Rumah chaya ditandai dengan kisi-kisi yang indah atau disebut dengan kimusuko, di sisi luar lantai pertama dan kamar-kamar dibuat bergaya Jepang yang terletak di lantai dua. (Baca juga: wisata yang menarik untuk dinikmati di Kanazawa.
"Dari 200 tahun lalu dibiarkan begitu saja sampai sekarang. Setiap jalan disini dikasih batasan sama mereka. Ada yang 3 meter, 1,5 meter setengah. Lantai 2 bangunan biasanya dibuat lebih tinggi. Dibawah toko, diatas kebanyakan dipakai untuk tempat tinggal. Jalan besar rata-rata untuk toko besar," jelas Nishikawa Shohei kepada Sindo.
Kini, bangunan-bangunan berusia ratusan tahun tersebut dialih fungsikan menjadi restoran, kedai minum teh hingga toko souvenir. Namun, diantara bangunan-bangunan tersebut, terdapat kedai teh yang dinilai sangat penting dan tetap dipertahankan bentuknya hingga saat ini oleh pemerintah setempat lantaran memiliki nilai sejarah. Untuk masuk ke kedai ini, pengunjung harus membayar 500 yen dan dapat menikmati teh, menyaksikan hiburan hingga melihat benda-benda bersejarah.
"Dibandingkan rumah lain, komponen kedai teh ini belum diganti. Rumah teh ini dianggap penting dan punya sejarah. Shima namanya dan telah ditetapkan sebagai aset budaya penting nasional," kata Nishikawa.
Nishikawa mengungkap warga setempat akan menggelar festival atau perayaan dengan membuang kacang yang dipercaya dapat mendatangkan rezeki. Perayaan ini biasanya dimeriahkan oleh geisha.
"Jangan kaget kalau lilat banyak jangung yang digantung di pintu tiap rumah. Ini bertujuan untuk menangkal hal-hal buruk dan untuk mendatangkan keberuntungan. Jangung-jangung ini didapat dari tempat sembahyang," ungkapnya.
Terus menelusuri Higashi Chaya, Anda akan menemukan toko souvenir yang menawarkan beragam perhiasan, mulai dari gelang, kalung hingga anting. Jika masuk lebih dalam ke toko ini, menariknya, Anda tidak hanya menemukan ragam perhiasan, namun juga satu ruangan yang berlapiskan emas. Ruangan ini dibuat sebagai penanda bahwa Kanazawa merupakan salah satu penghasil daun emas atau gold leave.
"99% gold leave ada di Kanazawa. Ruangan ini terbuat dari 2 juta emas 24 karat dam campuran gold serta polanta," paparnya. (Baca juga: Miss Indonesia Princess Megonondo Siapkan Strategi di Miss World 2019).
Hal menarik lainnya dari Higashi Chaya adalah terdapat satu bangunan yang digunakan untuk berlatih kaum wanita menjadi geisha. Bangunan ini juga mengadakan sebuah pertunjukkan geisha dengan jadwal yang dapat dilihat di area tersebut.
Jika Anda berencana akan berlibur ke Jepang, pastikan memasukkan Higashi Chaya dalam rencana perjalanan Anda. Sementara, untuk mengunjungi Higashi Chaya dapat diakses secara mudah.
Dari Stasiun Kanazawa, berjalan kaki selama 5 menit menuju Kanazawaeki Bus Stop. Selanjutnya, gunakan Kanazawa Loop Bus dan turun di Hashibacho Bus Stop. Selanjutnya, cukup berjalan kaki selama 3 menit, Anda akan sampai di Higashi Chaya.
(tdy)
No comments:
Post a Comment