loading...
Di dalam ketatnya persaingan di industri musik, tidak sedikit band yang mengalami perpecahan hingga berujung dengan bubarnya mereka. Cukup banyak alasan yang melatarbelakangi hal tersebut, dari perbedaan pendapat hingga pembagian fee yang tidak proporsional.
(Baca juga: Semangat Kolaborasi Bikin Rocket Rockers Tetap Bertahan Hingga 20 Tahun)
Baca Juga:
Frontman Rocket Rockers, Aska Pratama pun tidak mengelak terkait perihal itu. Namun, dia juga memiliki resep bagaimana menjaga kebersamaan hingga bisa bertahan selama 21 tahun. Menurutnya, salah satu yang paling utama adalah pembagian honor dengan nilai yang setara dan proporsional di antara personel.
"Sebenarnya ini dapur internal keuangannya Rocket Rockers, tapi enggak apa-apa, di mana memang masalah keuangan pembagian gaji. Biasanya kan kalau band, yang founder dapat sekian persen, yang masuknya belakangan dapat sekian persen, yang skill-nya biasa saja dapat sekian persen. Tapi kalau kita, pembagiannya sama rata," kata Aska saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta, belum lama ini.
"Ada beberapa band yang menerapkan hal seperti itu tapi kita mulai terapin-nya dari awal, dari 1999 terbentuk sampai 2020 pembagian fee itu sama. Karena misalnya dia enggak jago tapi punya magnet gaet ibu-ibu hijabers misalnya. Mereka punya daya tarik sendiri, fans masing-masing. Jadi masalah kayak gitu kita hilangkan semua lah, jadi fee atau pendapatan kita dibagi rata," lanjutnya.
Bukan hanya membagi honor secara merata, namun Rocket Rockers juga kerapkali mengajak band atau musisi lain berkolaborasi guna memberikan semangat dan ide baru untuk karya selanjutnya. Aska mengaku, tiap personel kadang dihinggapi rasa jenuh yang kadang muncul dalam menjalankan aktivitas yang padat, baik manggung atau kegiatan lain dalam satu band. Mengusir rasa jenuh, para personelnya rutin membuat proyek lagu hingga remake lagu musisi lain.
"Memang, sejauh masih bisa kita ajak, saya ajak juga Rocket Rockers. Kita sering banget kolaborasi dan kemarin 2017 kita juga remake lagunya Maliq & d'Essentials yang Pilihanku. Itu proyek iseng-iseng untuk mengusir jenuh dalam bermusik. Namun, alhamdulilah responsnya bagus, di mana video klip itu kedua terbanyak ditonton di YouTube setelah Ingin Hilang Ingatan," papar Aska.
(Baca juga: Di Awal Kehilangan Frontman, Rocket Rockers Ternyata Sempat Kebingungan)
Aska menambahkan bahwa selama 21 tahun berkarya, Rocket Rockers juga tidak pernah memiliki mimpi yang muluk. Menurutnya, semua rencana dilakukan secara bertahap dan melibatkan semua personel agar bisa berjalan bersama menjalankan rencana tersebut.
"Kita mimpinya enggak pernah gimana, besok kita mau ngapain, sesimpel besok mau bikin caption apa nih di Instagram. Karena kalau kita nerapin mimpinya terlalu jauh kalau di tahun itu enggak dapat, lalu kecewa jalaninya. Tapi kalau step-by-step, day-by-day ini kayaknya lebih enak ketika dijalaninnya ketimbang harus buru-buru apalagi enggak melibatkan personel lain," pungkasnya.
(nug)
No comments:
Post a Comment