Pages

Thursday, October 25, 2018

Peter Dinklage, Si Tuan Besar Game Of Thrones

loading...

PETER Dinklage jadi pusat perhatian karena kemampuan aktingnya yang luar biasa. Seperti apa perjalanan hidup aktor Game of Thrones itu? Pada 11 Juni 1969 adalah hari yang tidak pernah dilupakan pasangan suami-istri John dan Diane Dinklage. Pada hari musim panas yang cerah itu, anak kandung pertama mereka, Peter Dinklage lahir.

Proses persalinan berjalan lancar tanpa ada halangan berarti. Kebahagiaan Diane semakin sempurna karena sang suami, John, setia menemani hingga Peter Dinklage lahir. Namun, tatapan mata dokter yang mengawali persalinan tersebut terlihat mengganggu pikirannya.

Dia langsung merasa ada yang salah dengan anak pertamanya itu. Dokter terlihat ragu-ragu kala melihat Peter Dinklage lebih dekat. Ada sedikit rasa waswas yang menyeruak di sudut mata sang dokter. “Saya tahu sepertinya ada yang salah namun dokter sepertinya ragu dengan apa yang sebenarnya terjadi. Dia tidak mengatakan apa yang salah dengan anak saya,” ujar Diane seperti dikutip dari The Sun.

Kecemasan Diane semakin menjadi-jadi karena pihak rumah sakit tidak memberitahukan keadaan sebenarnya. Dia hanya menangis sedih setiap kali melihat dokter berusaha menarik-narik tangan dan kaki anak kandung pertamanya itu. Saudara angkatnya, Jonathan Dinklage, juga tak kalah sedih melihat adiknya terus-terusan menangis karena ditarik-tarik anggota tubuhnya.

Seiring waktu treatment yang dilakukan rumah sakit tidak ampuh juga. Akhirnya mereka memberitahukan kepada Diane dan John bahwa anak mereka mengalami achondroplasia atau tubuh kerdil. Peter Dinklage akan tetap kecil meskipun usianya bertambah tua.

Diane dan John langsung terkejut dengan vonis itu. Mereka tidak pernah sekalipun mendengar penyakit bernama achondroplasia. “Kami tidak tahu harus melakukan apa. Tidak ada internet seperti sekarang waktu itu. Kami benar-benar bingung,” kata Diane.

Meski bingung, semangat Diane dan John untuk memberikan yang terbaik kepada anaknya tidak kunjung padam. Mereka membawa Peter Dinklage ke berbagai dokter untuk mendapatkan penanganan. Mereka melihat dengan sedih ketika dokter melakukan berbagai operasi di kaki-kaki mungil Peter Dinklage.

Di rumah, mereka bahkan dengan kreatif membuat berbagai mainan agar anak mereka bisa meregangkan badannya sehingga jadi lebih tinggi. Namun, semuanya berakhir sia-sia karena Peter Dinklage memang tidak akan pernah tinggi.

“Saat itu, saya berada pada satu titik di mana saya bukan lagi mengubah dia menjadi orang normal. Saya harus menyiapkan dirinya untuk mampu menghadapi masa-masa sulit ke depan nanti. Dia harus percaya bahwa kekurangannya tidak akan sama sekali mengganggu hidupnya,” kata Diane.

Peter Dinklage memang beruntung mendapatkan kedua orang tua yang sangat suportif akan kekurangan dirinya. Dia sama sekali tidak pernah merasa berbeda meskipun tubuhnya tidak pernah sama dengan keluarganya.

Termasuk ketika dia membuka pintu masuk lainnya, yakni masa-masa sekolah. Peter tidak pernah merasa bahwa dirinya berbeda dengan teman-teman sebayanya. Dia tetap percaya diri bergaul dengan semua orang.

Tidak ada keinginan untuk mengucilkan diri karena tubuhnya yang kecil. Sejujurnya, Peter kepada New York Times mengakui, ada rasa kecewa ketika dia terlahir berbeda. Namun, dia melihat langsung betapa keluarganya menghadirkan dunia yang sama untuk dirinya.

Dunia yang dijalani oleh orang normal lainnya. “Saya sangat beruntung memiliki mereka sehingga saya bisa menerima diri saya apa adanya,” ucap Peter. Dukungan keluarga juga begitu terasa saat Peter memutuskan menjadi seorang aktor.

Kecintaan Peter pada dunia seni peran memang sangat tinggi. Sejak kecil dan remaja, Peter memang selalu bergumul dengan dunia seni peran. Bahkan, saat lulus dari pendidikan menengah, Peter langsung pindah ke New York untuk mencoba dunia seni peran.

Let's block ads! (Why?)

https://lifestyle.sindonews.com/read/1349107/158/peter-dinklage-si-tuan-besar-game-of-thrones-1540447821

No comments:

Post a Comment