Pages

Saturday, January 5, 2019

Disneyland Bantah Jadi Penyebab 22 Kasus Penyakit Legionnaires

loading...

LOS ANGELES - Sebuah menara pendingin yang menyediakan kabut untuk membuat pengunjung Disneyland nyaman saat cuaca panas dituding menjadi penyebab 22 kasus dalam wabah penyakit Legionnaires tahun lalu di dekat taman bermain. Hal ini diungkapkan oleh para pejabat kesehatan setempat.

Dilansir dari Foxnews, sebagian besar orang yang sakit mengunjungi taman pada musim gugur 2017. Namun, Disneyland membantah hal tersebut. Menunjuk tiga orang yang terinfeksi dan pernah berada di Kota Anaheim, di mana Disneyland berada, tetapi tidak di taman itu sendiri. Salah satu dari mereka meninggal.

Baca Juga:

Dr Matthew Zahn dari Badan Perawatan Kesehatan Orange County memberi kesaksian hari Selasa di hadapan seorang hakim dewan banding di Administrasi Keselamatan dan Kesehatan California, yang menyelidiki kasus ini.

Zahn mengatakan, tes di sekitar waktu wabah menunjukkan tingkat tinggi bakteri Legionella di dua menara pendingin Disneyland, yang merupakan bagian dari sistem pendingin udara yang melepaskan kabut.

Menurut Zahn, tetesan yang terkontaminasi kemungkinan menyebar ke orang-orang di taman dan sekitarnya. Disneyland mengatakan, sumber wabah tidak ditentukan secara ilmiah. Meski demikian, Zahn mengungkapkan, dirinya tidak bisa 100 persen yakin bahwa Disneyland merupakan sumber tanpa pengujian tambahan.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang dapat tumbuh di sistem air buatan manusia. Mereka yang menghirup uap yang terkontaminasi berisiko tinggi mengalami pneumonia.

Sebelumnya, seorang gadis muda yang didiagnosis dengan Legionnaires setelah mengunjungi Disneyland musim gugur lalu telah mengajukan gugatan terhadap taman bermain tersebut.

"Fakta-fakta tidak mendukung klaim ini dan gugatan itu tidak ada manfaatnya," kata juru bicara Disneyland, Suzi Brown.

(nug)

Let's block ads! (Why?)

https://lifestyle.sindonews.com/read/1368130/166/disneyland-bantah-jadi-penyebab-22-kasus-penyakit-legionnaires-1546691744

No comments:

Post a Comment