loading...
Untuk koleksi perdananya, Tamara menggandeng tiga rekannya finalis Miss Indonesia 2019. Mereka adalah Elisa Jonathan, Sharon Sumoiang, dan Rosa Ndona. Masing-masing finalis mendesain satu kaus dengan kalimat inspiratif untuk memotivasi sesama perempuan.
“Ide di balik kaus ini adalah pengguna bisa menjadi walking message buat orangorang di sekitarnya, terutama kaum perempuan. Perempuan Indonesia berpotensi sukses, hanya kurang berani. Diharapkan setelah membaca kalimat di kaus ini, mereka termotivasi,” ujar Tamara saat peluncuran Liberty Society di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (2/5).
Baca Juga:
“Saat berkompetisi, saya melihat bahwa banyak perempuan yang punya hati untuk membantu. Kami berkampanye lewat Miss Edition dengan menjual t-shirt ber-quote unik,” ucap Sharon. Dia menambahkan, hasil penjualan t-shirt tersebut 30%-nya didonasikan untuk meningkatkan pendidikan di daerah pascakonflik bekerja sama dengan para LSM.
T-shirt ini dipakai dan didesain untuk mengajak teman-teman yang memakai dapat menyebarkan pesan khusus yang inspiratif dan menghadirkan semangat nasionalisme. Apalagi, generasi milenial saat ini sangat peduli dengan gaya fashionable . “Kampanye kami sangat menginspirasi dan support. Kalau pakai baju ini dan posting di media sosial, jadi bisa mudah lihat, dengan kaus ini orang di luar sana jadi lebih peka,” ujarnya.
Semangat para Miss Indonesia 2019 dalam mendirikan Liberty Society patut diacungi jempol. Mereka yakin lewat produk fashion bisa membantu banyak orang yang membutuhkan, terutama segi pendidikan. “Ada kekuatan ketika kami bersatu untuk tujuan yang lebih besar. Makanya, saya ingin menginspirasi anak muda bahwa kita sangat berdampak kepada komunitas kita,” pungkas Tamara.
Elisa, misalnya, memilih kalimat ‘Girls Can’t What?’ untuk mempertegas kemam - puan para perempuan Indonesia. “Sebenarnya ini kalimat pertanyaan retorik yang tidak butuh jawaban; perempuan Indonesia mampu melakukan apa saja,” kata Elisa yang menyabet gelar Runner-up Miss Indonesia 2019.
Kata-kata bijak Pahlawan Nasional Sam Ratulangi menjadi pilihan Sharon Sumoiang. Seperti Sam Ratulangi, Sharon juga berasal dari Sulawesi Utara. Kalimat dalam bahasa Minahasa itu berbunyi, ‘Si Tou Timou, Tumou Tou’ yang artinya ‘manusia hidup untuk memanusiakan manusia lain’. “Itu prinsip hidup yang aku pegang selama ini. Kita ada untuk saling menginspirasi dan mendukung,” ungkap Sharon.
Liberty Society akan menyumbangkan 30% keuntungan penjualan untuk Girls Can Lead, lembaga swadaya masyarakat yang membantu pendidikan para perempuan muda Indonesia di daerah konflik. Saat ini koleksi tersebut bisa dibeli lewat Instagram Liberty Society.
(don)
No comments:
Post a Comment