loading...
Meski tampil di dalam hall yang terbilang luas dan menampung hingga ribuan penonton, tapi hal tersebut tak membuatnya berjarak dengan penonton. Tulus terbilang sukses menyuguhkan konser intim lewat pemilihan konsep, gimmick percapakan serta pemilihan lagu dalam konser mampu menghadirkan energi dan semangat serta kedekatan personal yang mampu mengikis sekat dan jarak antara dirinya dan penonton meskipun penonton baru pertama kali datang ke konsernya.
Tulus pun sukses menghadirkan teriakan histeris penonton tatkala dia yang tampil dengan busana serba hitam dan putih membuka penampilannya malam itu dengan lagu Langit Abu Abu dan Ruang Sendiri. Penyanyi kelahiran 20 Agustus 1987 tersebut memang bintangnya malam itu. Namanya dielu-elukan dan lagunya dinyanyikan oleh semua yang datang sejak lagu pertama dibawakan olehnya.
Baca Juga:
"Selamat malam! Yang saya senang dari pertunjukan malam hari adalah waktu ngobrol yang tidak dibatasi Saya nggak nyangka respons penonton seluar biasa ini. Saya deg-degan dengan konser ini, baru lagu kedua aja saya sudah haus. Saya ingin lebih intim dan mengenal teman teman semua juga sebaliknya teman teman juga mengenal saya yang akan membuat kita semakin akrab malam ini," ujarnya menyapa penonton yang hadir tak henti berteriak histeris.
Lagu Monokrom menjadi nomor lagu yang dibawakannya selanjutnya. Malam itu, Tulus membiarkan dirinya dikenal lebih dekat oleh penggemarnya termasuk dalam beberapa kali kesempatan dia bercerita mengenai cerita di balik lagu-lagunya, membacakan pesan yang ditulis oleh penggemarnya dan menyapa penonton yang menuliskan pesan. Dia juga mengucapkan selamat ulang tahun, membiarkan penonton tahu apabila dia salah nada atau lupa lirik (bahkan menertawai kesalahannya), hingga memberikan gitar pada seorang penonton beruntung.
Tulus benar-benar berupaya untuk membuat penontonnya merasa dekat dan hangat. Beberapa kali bahkan Tulus bertanya, "Kalian senang, kan malam ini?"
Tanpa banyak mengambil jeda lagu-lagu yang sedang hits dan begitu personal baginya. Tukar Jiwa, Jangan Cintai Aku Apa Adanya, Sepatu, Adu Rayu, hingga 1000 Tahun menjadi suguhan berikutnya yang di bawakan dalam konser tersebut.
Tak hanya sampai di situ, usaha Tulus untuk menghadirkan keintiman dengan fans tercipta ketika hendak membawakan lagu Sewindu. Di tengah penampilannya, dia meminta penonton menyanyikan bagian refrain lagu tersebut dan merekamnya di ponsel. Namun, bukan Sewindu yang terlantun dari mulutnya.
Tulus memilih menyanyikan Teman Hidup lebih dahulu. Ia pun turun panggung mendekat ke arah penonton sambil membawakan lagu tersebut. Ia juga menerima bunga dari penonon. Barulah selepas Teman Hidup, Sewindu dibawakan. Para penonton ikut bernyanyi sambil menyalakan lampu di ponsel mereka yang mana lagu ini menjadi penanda 8 tahun kariernya. Pada sesi berikut Lagu Untuk Matahari, Manusia Kuat dan Cahaya menjadi tiga lagu terakhir yang memberikan semangat bagi penonton pun dibawakan oleh Tulus.
Meski berjarak dengan hall yang luas, Tulus berhasil mendefinisikan kembali makna intim. Tulus membuktikan, yang terpenting bukanlah venue yang ideal, tapi bagaimana proses pertukaran energi dan saling mengenal antar dirinya dan penonton adalah hal yang membuat konser tersebut lebih dari sekadar intim.
Kemasan intim yang dihadirkan Tulus pun mendapatkan respons positif dari penonton yang hadir. Salah satunya Endah Sapto Rini yang merasakan suasana intim berpadu dengan kemasan panggung yang benar-benar memanjakan dan tercipta kedekatan dengan sang idola.
“Ya, aku memang suka banget sama lagu-lagunya Tulus, termasuk anakku ini pengalaman yang gak terlupakan dalam hidup meski baru sekali menonton langsung sudah merasakan kedekatan dengan idola,” kata Rini seorang penonton yang dijumpai SINDO di barisan penonton VIP.
Respons positif adanya konser intim ini juga terlihat dari penjualan tiket. Pihak promotor penyelenggara mengklaim pun telah menjual sebanyak 1.000 tiket pada 12—16 Juni. “Kami sudah menjual sebanyak 1.000 tiket sejak awal Juni karena kami tahu fan base Tulus itu sangat banyak dan luas,” kata CEO Optimus One Rachmat Subakti.
Penyelenggara menjual tiket dengan harga bervariasi yaitu kelas VIP seharga Rp550.000, kelas Festival A seharga Rp400.000, dan kelas Festival B seharga Rp325.000. "Para penggemar Tulus sudah bisa menikmati konser yang bermutu dan tentunya berkualitas serta tentunya bisa lebih dekat dengan idola kami kedepan berencana akan menghadirkan musisi lain dengan konsep intim ini,” tutur Rachmat.
(alv)
No comments:
Post a Comment