loading...
Dulu, dia punya beberapa sepatu merek terkenal seperti Vans, Converse, dan Warrior. Semuanya seri yang ikonik seperti Vans Oldskool, Anaheim, sampai CT70’s dan One Star. Karena labelnya bagus-bagus, dia pun terpikir untuk menjualnya.
Awalnya dia hanya numpang jualan di grup jual-beli sneakers di LINE dan Facebook. Waktu itu, laba yang diambilnya Cuma sedikit, sekitar Rp20.000-100.000. Dia juga mencarikan sepatu yang diinginkan pembeli di toko daring lain, lalu dijualnya dengan harga sedikit lebih mahal.
Baca Juga:
Dari situ, bisnisnya makin dikenal sampai ke luar Jawa. Sejak 2018, dia pun membuat akun Instagram @wafflemarketid untuk menjual sepatu-sepatu ikonik bekas. Harga jual yang dia pasang melihat kondisi barang, seberapa besar minus/cacat pada sepatu, dan kelengkapan kardus sepatu.
Kalau kualitasnya masih bagus, harganya bisa dua kali lipat dari harga asli ketika pertama kali dibeli. “Saya pernah jual sepatu Compass sampai satu juta lebih, padahal belinya cuma 400 ribu,” katanya.
Setelah punya akun jualan sendiri, omzet penjualannya juga naik. Dia mengaku bisa dapat laba sekitar Rp500.000 sampai Rp1 juta per bulan.
Sama juga dengan Dony Udayana, 24, asal Bali. Dia jadi reseller sepatu dengan akun Instagram @tfgoodoriginal. Sejak SMA, dia memang hobi pakai sneakers ikonik seperti Vans dan Converse.
Dari situ, teman-temannya pun tertarik untuk membeli sepatunya. Dia pun lalu mulai tertarik jadi reseller sepatu. Awalnya keuntungannya Cuma Rp15.000-30.000 aja. Tapi sekarang, dalam sebulan dia bisa untung sampai Rp1,5 juta.
“Sepatu yang saya jual pastinya original, mereknya antara lain Converse, Vans, Nike, Dr. Martens, dan Adidas,” kata Dony yang menjual sneakers dengan harga mulai Rp700 ribu, dan bisa menjual hingga 20 pasang sepatu dalam sebulan.
Noor Mutiara Aini
GEN SINDO-Politeknik Negeri Media Kreatif
(nfl)
No comments:
Post a Comment