Jakarta: Eros Djarot mengenang mendiang Debby Nasution sebagai musisi serbabisa. Dia bahkan menyebut Debby punya peran besar terhadap perkembangan musik Indonesia.
Eros dan Debby mulai mengenal Debby sejak 1970-an. Eros dan Debby bekerjasama menggarap album Badai Pasti Berlalu pada 1977. Banyak musisi legendaris Indonesia terlibat dalam album ini seperti Yockie Surjoprajogo yang bermain kibor, Chrisye mengisi vokal dan bas serta gitar, Berlian Hutauruk mengisi vokal, Keenan Nasution sebagai drummer dan Debby Nasution mengisi bagian kibor.
Selain mengisi kibor, Debby juga ikut menulis lirik lagu Angin Malam, Khayalku, Cintaku. Album Badai Pasti Berlalu adalah sebuah tonggak sejarah bagi musik Indonesia. Album ini menduduki peringkat pertama dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik versi majalah Rolling Stone Indonesia pada 2007."Banyak yang tidak tahu, kalau di album Badai Pasti Berlalu itu, Debby the real arranger. Coba sebutkan. Semusim itu, 100 persen tidak diubah aransemen dari dia. Angin Malam, 100 persen tidak diubah. Saya bilang saya Yockie waktu itu, 'Yock, jangan diubah'. Khayalku 100 persen tidak diubah. Pelangi 100 persen tidak diubah, dan Cintaku juga 100 persen tidak diubah," jelas Eros Djarot saat ditemui di Kuningan, Jakarta.
"Jadi Debby salah satu tonggak musik Indonesia yang mengubah estetika musik Indonesia. Dan kadang ini dilupakan banyak orang. Saya tidak yakin orang akan mengenal saya tanpa kehadiran Debby Nasution," lanjut Eros.
Melihat bakat alami yang dimiliki Debby, Eros dulu berniat membantu mencarikan beasiswa musik. Namun, Debby akhirnya memilih jalannya sendiri.
"Saya pernah minta dia sekolah, saya carikan beasiswa di Italia waktu itu. Tapi rupanya pilihan dia lain. Pilihan dia adalah menikah. Saya waktu itu bilang, 'Ada apa dengan kamu Deb, kamu masih muda, kamu punya talenta besar'. Saya patah hati. Kalau waktu itu dia mau konservatori musik di Italia, saya yakin nama besar musisi dunia adalah Debby Nasution," tutur Eros.
Kiprah Debby di dunia musik tidak sembarangan. Dia pernah tergabung dalam band The Young Gipsy, Barongs Band, Genk Pegangsaan hingga God Bless. Ketika Benny Soebardja menghidupkan kembali Giant Step, Debby juga tergabung di dalamnya.
"Saya punya kesamaan dengan dia: musik untuk kemanusiaan. Dia punya literatur yang bagus. Saya jarang bisa nyambung dengan seniman, tapi Debby berbeda. Jadi kami saling mengisi. Buat saya, dia salah satu musisi jenius di Indonesia," ucap Eros.
Selain menekuni dunia musik, Debby juga dikenal sebagai seorang pendakwah. Bersamaan dengan perjalanannnya di dunia musik, dia mulai mendalami ilmu agama pada 1980-an.
Debby Nasution meninggal pada 15 September 2018. Dia meninggal tak lama setelah mengisi sebuah ceramah.
(ELG)
http://hiburan.metrotvnews.com/musik/yNLv406k-eros-djarot-sebut-peran-besar-debby-nasution-di-album-terbaik-indonesia
No comments:
Post a Comment