Los Angeles: Meski terbilang sukses, Crazy Rich Asian tak terburu-buru untuk menggarap sekuel. Pihak rumah produksi Warner Bros. bukan bermaksud menolak, tetapi soal ketersediaan pemain dan kru film.
Sementara itu, Nina Jacobson dan Brad Simpson yang memproduseri film di bawah bendera Color Force mengatakan naskah telah dikerjakan Adele Lim dan Peter Chiarelli.
Kendati naskah dalam tahap pengerjaan, syuting masih akan tertunda hingga 2020 lantaran sutradara John M. Chu telah berkomitmen menyelesaikan proyek film adaptasi In the Heights yang lebih dulu tayang tahun depan.Atas penundaan ini, pihak tim produksi memastikan dua film lanjutan akan dikerjakan sekaligus. "Kami akan menebusnya dengan melakukan syuting dua film sekaligus," tutur Jacobson dalam wawancaranya bersama Deadline, dikutip dari Aceshowbiz.
Crazy Rich Asians tak sekadar menyajikan kisah asmara dua insan beda kasta sosial dan kultur, representasi kisah cinta di Tiongkok dan Singapura. Cerita ini sekaligus sebagai simbol pertumbuhan minat kultur Asia di Hollywood.
"Pencapaian ini tidak hanya untuk warga Asia-Amerika, tetapi untuk beberapa kaum yang kurang terwakili," papar Constance Wu, lawan main Henry Goulding dalam Crazy Rich Asians.
Kendati film saduran dari novel Kevin Kwan itu mendapat sorotan lebih di industri Hollywood, karya ini tak mendapat sambutan baik di Tiongkok. Mengutip laporan CNN Business, pendapatan film ini kurang dari USD1,2 juta (Rp17,3 miliar) dalam penayangan di pekan pertama di Tiongkok. Di luar angka itu, film Crazy Rich Asians mampu meraup pemasukan USD238 juta (Rp3,4 triliun) dalam skala global.
(ELG)
No comments:
Post a Comment