Pages

Tuesday, December 25, 2018

Viral, Ini Kisah di Balik Lagu Kemarin Karya Mendiang Herman Seventeen

Suara.com - Lagu 'Kemarin' yang dipopulerkan Seventeen kini menjadi perbincangan banyak orang. Pasalnya, lagu tersebut seperti menggambarkan kondisi memilukan yang menimpa Ifan Seventeen setelah melalui peristiwa tsunami di Tanjung Lesung, Banten, Sabtu (22/12/2018).

Lagu bernada mellow itu ternyata diciptakan oleh Herman Seventeen , sang gitaris yang menjadi salah satu korban meninggal akibat musibah tersebut. Diciptakan tiga tahun lalu, 'Kemarin' memang bicara soal kematian.

Band Seventeen. (Instagram Ifan Seventeen)
Band Seventeen. (Instagram Ifan Seventeen)

Hal itu diutarakan oleh Dendi Reynando, pihak manajemen Seventeen sekaligus sahabat para personelnya. Lewat Instagram Story, Dendi mengaku sempat bertanya pada Herman soal lagu 'Kemarin' yang terasa berbeda dari lagu Seventeen lainnya.

"Seperti lagu 'Kemarin' yang pernah saya tanya ke Kak Eman tiga tahun lalu, kenapa lagu ini beda dengan lagu-lagumu yang lain," tulis Dendi Reynando.

Jawaban Herman Seventeen saat itu terdengar begitu sederhana. Katanya, lirik dan musik lagu 'Kemarin' begitu saja terlintas di pikirannya.

"'Iya itu lagu tentang kematian sob, nggak tahu kenapa tiba-tiba keluar begitu saja', jawab Kak Eman," sambungnya lagi.

Kisah di balik lagu 'Kemarin' karya Herman Seventeen. [instagram/dreynando]
Kisah di balik lagu 'Kemarin' karya Herman Seventeen. [instagram/dreynando]

Saat dirilis 21 Desember 2016, lagu 'Kemarin' memang tidak sepopuler 'Slalu Mengalah'. Namun kini, lagu tersebut mendadak viral dan dicintai banyak orang.

Seperti diketahui, Seventeen menjadi pengisi acara "Employee Gathering PLN UIT JBB" yang berlangsung di Tanjung Lesung Beach Resort. Dalam video amatir yang tersebar di media sosial, air tiba-tiba menyapu lokasi acara ketika Seventeen sedang tampil di atas panggung.

Baca Juga

Let's block ads! (Why?)

https://www.suara.com/entertainment/2018/12/26/113035/viral-ini-kisah-di-balik-lagu-kemarin-karya-mendiang-herman-seventeen

No comments:

Post a Comment