loading...
Dalam sebuah acara yang bertajuk "Paksa Tawa, Tidak Tertawa, Bibir Robek!" di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta, belum lama ini, para komika asal Indonesia timur bersama sederet bintang tamu yang juga berasal dari Indonesia timur tampak tidak pernah berhenti tertawa.
Komika sekaligus sang pembawa acara, Arie Kriting sebelumnya pernah mengisi program acara variety show Waktu Indonesia Timur di salah satu stasiun televisi swasta bersama komika-komika yang juga berasal dari Indonesia Timur seperti Abdur Arsyad, John Yewen, Ephy Pae, dan beberapa komika lain.
"Selama setahun program itu tayang di televisi, tapi sekarang sudah tidak tayang lagi karena mungkin selera penonton kurang, meski sudah tidak ada lagi saya bersyukur komika-komika asal Indonesia Timur pernah mendapatkan panggung untuk menunjukkan sisi kreativitas di televisi," kata Arie Kriting saat berbincang dengan SINDO di Jakarta.
Dengan dipandu Arie Kriting, Abdur Arsya dan Cantika Abigail, Paksa Tawa menyuguhkan acara komedi dikemas dengan konsep menarik menghadirkan standup comedy, improve comedy, talkshow yang diisi komedian dari wilayah Indonesia Timur seperti Arie Kriting, Abdur Arsya, Reinold Lawalata, John Yewen, Mamat Alkatiri, Epky Pae, Oby Mesakh dan Ali Akbar.
Hadir juga dalam acara ini bintang tamu seperti Gofred Orindeod, Glenn Fredly, Funky Papua, Michael Jakarimilena, Mysterious Guest. Sementara, keuntungan penjualan tiket Paksa Tawa ini rencananya akan didonasikan kepada korban bencana banjir di Sentani Papua.
Kembali lagi ke konsep acara sebagaimana diungkapkan Arie Kriting. Setelah program itu tidak lagi mengudara banyak netizen yang menanyakan hal ini kepada Arie Kriting di media sosial.
"Akhirnya kami pengisi acara Waktu Indonesia Timur sepakat untuk membuat pertunjukan lawak 'Paksa Tawa' pada 31 Maret di Jakarta untuk mengobati rasa rindu kepada penggemar setia," ceplos Arie Kriting, yang lahir dan besar di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Melalui pertunjukan Paksa Tawa, Arie Kriting dan teman-teman tak hanya ingin membuat penonton tertawa. Ada pesan-pesan khusus yang ingin mereka sampaikan kepada penonton. "Kami ingin menunjukan identitas kami sebagai orang Indonesia timur. Bagaimana cara kami bergaul, berbicara, karena selama ini orang dari Indonesia timur masih dipandang sebelah mata, negatif, dan dekat dengan sisi kriminal. Semua itu mau kami ubah ke arah positif," ungkap Arie.
(nug)
No comments:
Post a Comment