loading...
Event tersebut berjalan sukses dengan mengusung tema Lombok Sumbawa Recovery. Event yang diprakarsai oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Uni Emirate Arab (UEA), Konjen RI di Dubai, Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat tersebut, didatangi puluhan sellers dan buyers potensial. Tamu yang hadir membludak.
Program business to business tersebut berjalan sukses dengan berbagai potensi kesepakatan bisnis. Demikian pula Gala Dinner yang mendulang sukses karena berbagai pejabat dan stakeholder di Dubai khususnya dan Timur Tengah umumnya hadir.
Baca Juga:
Kehormatan juga diberikan kepada Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah dan Kadispar NTB Lalu M Faozal. Dua stakeholder dari NTB itu hadir di acara tersebut.
Sebagai tuan rumah, juga hadir Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis serta Konjen RI di Dubai Ridwan Hassan. Sementara Kemenpar, diwakili langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya.
"Terima kasih atas kehadiran tamu yang terhormat semua. Silakan datang ke Indonesia terutama Lombok Sumbawa. Daerah kami punya semuanya, Anda bisa berinvestasi, bisa menikmati budaya kami, bisa menikmati alam kami. Budaya dan alam kami sangat welcome dengan muslim juga. Karena kami punya fasilitas lengkap untuk wisatawan Timur Tengah," kata Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah.
Sitti memaparkan dengan slide menarik peluang investasi dari berbagai aspek di Lombok Sumbawa. Video tentang Lombok Sumbawa diputar dan memukau para hadirin yang datang di acara Gala Dinner.
Acara Tour Operator Business Meeting pun tidak kalah keren. Para sellers terlihat antusias dan happy.
"Selama saya melakukan traveling dimanapun dan kemanapun, Indonesia itu adalah negara yang paling indah dan yang paling berkesan yang saya rasakan. Termasuk Lombok dan Sumbawa. Bisa dibilang Indonesia adalah surga yang ada di dunia, semua ada di Indonesia. Alam maupun budayanya," kata Mr Alaa Ali, CEO Nirvana Travel yang menjadi salah satu sellers yang hadir di acara tersebut.
Alaa mengaku senang Indonesia menggelar acara ini. Karena dengan agenda yang dirancang apik ini, bisa menjadi ajang pertemuan bisnis dari sellers di Timur Tengah (Timteng) dengan buyers dari Indonesia. Selain itu juga di acara Gala Dinner terasa sekali peningkatan promosi budaya yang diusung oleh perwakilan RI (KBRI dan KJRI) serta Kemenpar di UEA.
"Kami para sellers jadi lebih bisa mengenal lebih dalam lagi Indonesia," ujar Aali.
Sementara itu, Konjen Indonesia di Dubai Ridwan Hassan mengaku angkat topi untuk kinerja semua pihak perwakilan RI di UEA begitu juga Kemenpar yang luar biasa. Menurutnya, selama Kemenpar dipegang Arief Yahya, perkembangan pariwisata Indonesia semakin berkembang dan membanggakan.
“Saya sangat merasakan massifnya promosi di luar negeri terutama di Dubai. Semua diakomodir dengan baik. Disediakan booth besar, kewibawaan pelaksanaan juga sangat terjaga. Saya berharap pariwisata Indonesia semakin dikenal wisatawan mancanegara terutama dari Timur Tengah. Semangat Indonesia Incorporated dengan KBRI dan KJRI di Emirate juga sangat terlaksana dengan baik dan hangat,” ucapnya.
Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis mengatakan, yang dilakukan pihaknya bekerja sama dengan KJRI dan Kemenpar ini adalah salah satu ikhtiar untuk menjaga kunjungan wisatawan dari Timur Tengah terutama dari Dubai agar terjaga dengan baik.
"Kita harus terus berinovasi dalam berpromosi. Kita harus terus pelajari apa yang disuka wisatawan dan apa saja yang menjadi kebiasaan wisatawan, agar mereka tetap datang ke Tanah Air. Kita semua dengan semangat Indonesia Incorporated harus bisa punya skema yang efektif dalam berpromosi. Mari kita bersama-sama menyejahterakan masyarakat Indonesia dengan pariwisata," kata Husin.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat maupun yang berkontribusi di acara tersebut. Kemenpar sebagai garda terdepan dalam berpromosi pariwisata siap berkolaborasi dengan semua pihak dan perwakilan RI di negara manapun.
"Saya sangat setuju dan mendukung acara ini. Karena seperti sudah diketahui semua, bahwa pariwisata saat ini menjadi core bisnis bangsa. Seperti yang sering diungkapkan oleh bapak Menteri Pariwisata Arief Yahya, pariwisata itu jika semakin dilestarikan bersama-sama, maka akan semakin menyejahterakan bagi bangsa dan negara kita," kata Nia itu.
Acara malam itu berlangsung meriah. Permainan alat musik sasando membuat semua orang yang hadir terpukau. Alat musik tersebut bersamaan dengan munculnya produk kerajinan NTB.
Setelah itu pukul 18.30, dimunculkan tari Asih Tresna, yaitu tarian penyambutan untuk tamu kehormatan dari Suku Sasak Mandalika, Lombok Tengah. Setelah itu dilakukan misi penjualan, dengan mempresentasikan berbagai produk di setiap meja, masing-masing mendapat kesempatan 7 menit.
Pada Gala Dinner juga disuguhkan Zapin Malenggo. Sebuah karya tari yang menonjolkan nilai tradisional Mbojo (Bima), sebagai dasar untuk mengeksplorasi musik dan gerak. Gerakan kaki dan tangan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan artistik dan topikal, untuk merumuskan seni baru, segar dan dinamis, yang tetap berakar pada tradisi.
"Kemasan acaranya sangat bagus," tambah Aali. Selain itu ada pula peragaan busana yang dibawakan oleh 10 model wanita. Menampilkan 10 koleksi yang terbuat dari kain tenun NTB karya desainer Wignyo R dan Samuel Wattimena. Karya kedua desainer kondang tersebut diperagakan di Gala Dinner.
Sesi berikutnya muncul ‘Jaran Endot’. Adalah tarian baru yang menceritakan kisah perjalanan seorang putri dan sekelompok orang, dalam mencari tempat untuk menetap. Lokasi di mana kuda berhenti menjadi referensi dalam penamaan Desa Endot di Lombok.
Disuguhkan pula tari kreasi tentang wanita Betawi yang pandai seni bela diri, dengan keberanian dalam menghadapi pengadilan kehidupan, menegakkan prinsip-prinsip, tetapi juga masih memahami sifat mereka sebagai seorang wanita. Lembut tetapi bijaksana.
Semakin malam, acara semakin memikat. Sekitar pukul 22.10 ditampilkan Gandung Lombok, lengkap dengan iringan musik sasando. Gandrung Lombok sendiri terkenal di komunitas Sasak sebagai tarian oleh seorang wanita disertai dengan puisi, lagu vokal dan musik gamelan. Tarian ini dilakukan untuk menghibur para prajurit yang kembali dari medan perang.
Budaya Betawi juga dihadirkan dengan menghadirkan ‘None Pasar Baru’, yaitu tarian yang menceritakan kehidupan orang Betawi di sekitar area Pasar Baru, Jakarta. Tarian ini menggambarkan ketangkasan dan kecerdasan remaja, tumbuh dengan ekspresi ceria, bebas dan bahagia.
Sebagai penutup, ada Rentak Dende Bersambut,yakni tarian ciptaan baru. Menyoroti nilai-nilai tradisional Melayu yang menggambarkan perempuan Sasak sebagai fondasi dan pilar kehidupan.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional III Kementerian Pariwisata Sigit Wicaksono menyatakan, ATM 2019 dipusatkan di Dubai International Convention and Exhibition Center, Dubai, Uni Emirat Arab, tanggal 28 April-1 Mei 2019. Sebagai salah satu partisipan, Kementerian Pariwisata benar-benar tampil all out di ajang tersebut. Beragam bentuk promosi pun dilakukan untuk menarik minat pengunjung.
Sigit juga bersyukur ada acara tersebut dan Kemenpar bisa memanfaatkan momentum dengan baik.
ATM 2019 adalah event besar. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 3.285 eksibitor dari 141 negara, dan diperkirakan mencapai lebih dari 120.000 pengunjung. Pada pelaksanaannya, Paviliun Indonesia menempati lahan seluas 496 sqm2 (double decker) di Asia Region Sheikh Saeed Hall 3, No AS 2550.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, partisipasi Indonesia dalam perhelatan ATM 2019 dilakukan dalam rangka mencapai target kunjungan 20 juta wisman. Khususnya 120.000 target dari pasar Timur Tengah. ATM sendiri sudah digelar selama 27 kali. Sepanjang perhelatannya, Indonesia sudah berpartisipasi sebanyak 18 kali.
"Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang berkolaborsi dengan kami. Ini semua sangat bermanfaat untuk pariwisata Indonesia,"katanya.
(alf)
No comments:
Post a Comment