loading...
Ketika mereka kembali ke Bumi, kondisi Bumi begitu sepi dan kacau. Separuh populasi telah lenyap akibat jentikan jari Thanos di Infinity War. Mereka pun masih berduka atas kepergian teman-teman mereka. Di akhir Endgame, Tony Stark muncul sebagai pahlawan dengan mengorbankan nyawanya setelah menjentikkan jarinya yang penuh Batu Keabadian.
Tindakan Tony itu memang heroik. Namun, Avengers sebagai tim dan bahkan Tony bukanlah pahlawan sebenarnya di Infinity Saga ini. Ada pahlawan lain yang mungkin sudah pernah diungkapkan para penggemar sebagai bahan lelucon. Dan, pahlawan ini mungkin akan muncul lagi di Marvel Cinematic Universe. Pahlawan itu adalah tikus yang mengeluarkan Scott Lang dari Dunia Kuantum.
Baca Juga:
Kepahlawanan tikus ini tidak hanya diakui para penggemar. Salah satu sutradara Avengers: Endgame, Joe Russo, dan duo penulis film ini, Christopher Markus dan Stephen McFeely, mengonfirmasikan hal tersebut.
“Dan, sekarang, kalian akan diperkenalkan kepada pahlawan sesungguhnya dari keseluruhan film itu. Penyelamat semesta,” ujar Christopher.
“Pahlawan Infinity Saga,” sahut Joe.
“Tikus ini,” timpal Christopher.
Tikus ini muncul setelah tim Avengers pergi ke Kebun dimana Thor memenggal kepala Thanos. Misi mereka ke Kebun itu selain untuk membunuh Thanos adalah mengambil kembali Batu Keabadian. Namun, Thanos telah menghancurkan batu-batu itu. Jadi, meskipun berhasil mengalahkan Thanos, tapi Avengers tidak mampu mengembalikan teman-teman mereka yang lenyap tanpa batu-batu itu.
Di saat mereka sudah berputus asa, tiba-tiba Scott Lang muncul dan menawarkan solusi untuk mengambil batu-batu itu lewat Dunia Kuantum dan menjelajah waktu. Sebagai pengingat, di adegan pascakredit Ant-Man and the Wasp, Scott ditugasi pergi ke Dunia Kuantum untuk mengambil partikel yang akan digunakan untuk mengobati Ghost. Namun, ketika masih berada di tempat itu, jentikan jari Thanos terjadi. Akibatnya, Hope, Hank dan Jane lenyap menjadi debu dan Scott terjebak di Dunia Kuantum.
Di Avengers: Endgame, lima tahun setelah Avengers memenggal kepala Thanos, seekor tikus berlari di atas kendali peralatan Tunnel yang akhirnya membuat alat itu kembali menyala dan Scott pun bisa kembali ke dunia nyata. Mobil yang mengangkut peralatan tersebut berada di sebuah fasilitas gudang di San Francisco.
Kembalinya Scott ini membuat para Avengers merencanakan perjalanan menembus waktu. Runtutan peristiwa itu kemudian mampu mengembalikan orang-orang yang sebelumnya lenyap dan kembali mengalahkan Thanos. Avengers pun mampu menyelamatkan semesta meskipun harus kehilangan Black Widow dan Tony dalam proses tersebut.
Singkatnya, semua itu tidak akan terjadi tanpa bantuan tikus tersebut. Jika tikus itu tidak masuk ke mobil tersebut dan berlari di atas kendali Tunnel, maka Scott tidak akan kembali. Marvel Cinematic Universe pun akan berada di tempat yang sangat berbeda. Tentu saja, meskipun tikus itu menjadi pahlawan sebenarnya di sini, itu tidak berarti dia memang direncanakan untuk hal itu. Menurut Stephen, itu terjadi karena kebetulan.
“Sekarang kita punya peraturan dalam menulis bahwa, kalian tahu, kebetulan, kalian diberi izin melakukannya di Act One (tertawa). Kebetulan di film itu mungkin malas. Saya senang karena seekor tikus telah menyelamatkan semesta. Tapi, itu benar-benar, sebuah kebetulan,” kata Stephen yang dikutip ComicBook.com.
Kebetulan atau tidak, Christopher mengatakan kalau dalam kehancuran skala besar seperti di Endgame, tikus sering kali menajdi yang tersisa. Jadi mengapa tidak membuat tikus menyelamatkan semesta? Masuk akal juga pendapat ini.
“Ketika hal seperti ini terjadi, sering kali hanya tikuslah yang tersisa,” kata Christopher.
“Dan, itu satu dari 14 juta peluang,” sahut Stephen merujuk pada ucapan Doctor Strange di Infinity War.
“Saya baru mau bilang, ada 14 juta versi cerita ini dimana tikusnya tidak menginjak tombol itu,” timpal Joe.
Meskipun pertaruhannya jelas tidak berada di pihak tikus, dia benar-benar melakukan penyelamatan. Dan, mungkin, kita akan berjumpa lagi dengannya.
“Dan, apa kalian sudah melihat tikus itu lagi?” tanya Christopher. “Entahlah,” sambung dia.
(alv)
No comments:
Post a Comment