loading...
Konsep kamar ini terinspirasi dari legenda tiga pahlawan wilayah Tohoku. Lampion Nebuta menghiasi seluruh kamar "Aomori Nebuta Room", termasuk area pintu masuk, ruang utama, dan ruang tidur yang diciptakan Hiroo Takenami, seniman lampion Nebuta. Cahaya lampion Nebuta ini memberikan efek energi yang kuat, seperti berada di tengah-tengah festival Nebuta Aomori.
Misi Hoshino Resorts adalah menjadi sebuah resor di mana para tamu dapat sepenuhnya menikmati budaya Aomori, seperti festival, dialek, dan makanan, melalui konsep "Noresore Aomori (Pengalaman Penuh Budaya Aomori)".
Baca Juga:
Festival Nebuta Aomori, festival ternama di prefektur Aomori, dipilih sebagai tema kali ini, untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan tidak hanya dengan makanan dan sumber air panas, tetapi juga melalui fasilitas kamar-kamarnya.
Konsep 1: Tema Nebuta yang menggambarkan legenda tiga pahlawan
Tema keseluruhan kamar diambil dari sejarah Tohoku kuno, yaitu legenda tiga pahlawan yang diceritakan di wilayah Tohoku. (Baca juga: Bermain dengan Rusa di Kawung Tilu Bojong Rangkas Cikarang).
Ketika pintu depan dibuka, para tamu akan disambut dengan wajah berani Sakanoue no Tamuramaro yang digambarkan pada lampion setinggi 2 meter. Sakanoue no Tamuramaro adalah seorang jenderal yang bertugas menaklukkan penduduk asli daerah Tohoku. Ia berdoa akan keberuntungannya, kemudian Bodhisatwa Myoken muncul dan memberinya tujuh topeng iblis, memerintahkan Tamuramaro untuk mengenakan topeng tersebut dalam pertempuran.
Ada beberapa ruang utama. Ruang utama Ornamen Nebuta tiga dimensi misalnya. Nebuta di ruang utama menggambarkan sosok kepahlawanan Aterui, seorang pemimpin masyarakat adat di wilayah Tohoku, yang melakukan invasi berulang-ulang kepada tentara istana pada awal periode Heian (sekitar 800 M). Lebarnya sekitar 3,2 meter dan tinggi 1,4 meter. Tamu dapat beristirahat dan menghabiskan waktu mereka duduk di sofa dan menatap Nebuta Aterui yang gagah.
Sementara, ruang utama: Panel Nebuta Shoji diangkat dari lengenda prefektur Aomori dan prefektur Iwate, Minamoto no Yoshitsune yang berhasil menyeberangi perairan ganas Selat Tsuguru dan pergi ke utara.
Konsep 2: Sistem kamar “Aomori Nebuta Room”
"Haneto" adalah penari di Festival Nebuta Aomori. Sambil menyuarakan "Rassera!", festival dimeriahkan dengan langkah-langkah yang muncul di mana tamu menari dua kali di setiap sisi. Jejak kaki penari digambarkan di lantai mengarah dari pintu depan ke ruang utama, dan tamu dapat ikut menarikan tarian tersebut dengan mengikuti jejak kaki ini dengan irama. Para tamu dapat mengenakan pakaian penari yang dapat ditemukan di kamar dan menari kapan pun mereka mau.
Pada langit-langit ruang tidur terdapat gambar-gambar Nebuta. Gambaritu berubah tergantung pada sudut dari mana tamu melihatnya. Ketika dari ruang utama ke kamar tidur dan melihat langit-langit dengan posisi berdiri, akan tampak potret Yoshitsune. Sedangkan, ketika tamu berbaring di tempat tidur, mereka akan melihat adegan di mana Yoshitsune melintasi Selat Tsugaru.
Penutup TV Nebuta yang bisa dibuka tutup jika tamu ingin menonton TV Panel gambar Nebuta dipasang untuk menyembunyikan TV agar memungkinkan tamu untuk beristirahat dan menghabiskan waktu dengan tenang. Ketika tamu tidak menonton TV, mereka dapat menikmati gambar Nebuta. Perangkat TV muncul ketika panel digeser di kedua sisi.
Konsep 3: Kolaborasi Nebuta dengan Hiroo Takenami, seorang seniman lampion Nebuta mendesain Nebuta untuk “Aomori Nebuta Room". Sejak menciptakan Nebuta besar pertamanya pada 1989, dia telah menerima banyak penghargaan, termasuk Nebuta Grand Prize. Pada Festival Nebuta Aomori 2018, ia menerima "Penghargaan Artis Terbaik". Legenda kuno tiga pahlawan Tohoku dipilih sebagai tema untuk kreasi “Aomori Nebuta Room" sebagai bentuk ungkapan harapan dan doa terhadap kebangkitan wilayah Tohoku pasca bencana.
(tdy)
No comments:
Post a Comment