loading...
Hal tersebut diungkapkan make up artist Bubah Alfian yang juga merupakan jebolan JFC. Bubah mengaku terharu. Karena, Cinta Laura rela tidak dibayar demi berlangsungnya JFC.
"Yang mengharukan, Cinta Laura jadi brand ambassador dan akan tampil di JFC tanpa dibayar. Saya benar-benar sampai menangis, saya ciumin dia sambil bilang terima kasih karena sumbangsihnya dia," ujar Bubah di Jakarta baru-baru ini.
Baca Juga:
Hadirnya Cinta Laura jelas akan membuat perhelatan JFC semakin berwarna. Dimana tahun ini JFC mengangkat tema Tribal Grandeur atau Keagungan suku. Setidaknya ada delapan suku terkenal di dunia bakal diboyong melalui delapan maskot busana.
Seluruh busana tersebut terinspirasi dari suku bangsa Aztec (Meksiko), Mongol (Mongolia), Zulu (Afrika Selatan), Viking (Norwegia), Karen (Thailand), Polynesia, serta Indonesia yang diwakili suku Minahasa (Sulawesi Utara) dan Hudoq (Kalimantan Timur).
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani menilai JFC adalah benchmark buat banyak event di Indonesia.
“Jember Fashion Carnival adalah barometer buat acara serupa di Indonesia. Banyak street fashion carnival di Indonesia yang meniru JFC. Jadi kualitasnya tidak perlu diragukan lagi,” ujar Rizki.
Menurut Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Adella Raung kebesaran nama JFC merupakan sebuah warisan yang luar biasa. Buah tangan almarhum Dynand Fariz tersebut mampu menjadi atraksi wisata yang membanggakan.
"JFC bahkan telah masuk tiga besar karnaval terbaik dunia. Hal ini tidak lepas dari unik dan glamornya event tersebut. Bahkan JFC selalu bisa mengangkat kemegahan budaya nusantara dalam setiap perhelatannya. Ini menjadikan JFC sebagai jujukan berbagai karnaval di tanah air," papar Adella.
Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty, mengatakan JFC adalah salah satu event terbaik di Indonesia.
“Event ini masuk dalam Top 10 Wonderful Event Kemenpar. Yang artinya, kualitas event tidak perlu diragukan lagi. Karena valuenya tinggi. Khususnya secara ekonomi,” papar Esthy.
Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan jika JFC menjadi salah satu aset terbaik atraksi wisata Indonesia. Hal ini tentunya bukan tanpa sebab. JFC selalu memberikan kejutan-kejutan baru Kehadiran JFC dengan segala kemegahannya selalu di nanti wisatawan. Pancaran pesonanya mampu menghipnotis ribuan wisatawan yang selalu hadir membanjiri Kota Jember.
Seluruh kostum pun dibuat dengan sangat detail sehingga mampu merepresentasikan setiap budaya yang disuguhkannya. Ini adalah keunggulan dari JFC. Memberikan kreatif velue yang tinggi sehingga mampu dijual dan dijadikan atraksi wisata yang menarik.
"Maka sangat membanggakan jika makin banyak publik figure yang ikut serta meramaikan perhelatan JFC. Berarti cita-cita almarhum Dynand Fariz membawa JFC menjadi karnaval terbaik makin jelas terlihat. Terimakasih kepada seluruh pihak yang terus mendukung JFC," kata Menteri asal Banyuwangi tersebut.
(akn)
No comments:
Post a Comment