Suara.com - Abdul Qadir Jaelani alias Dul Jaelani menjadi satu-satunya anak dari mantan pasangan Ahmad Dhani dan Maia Estianty yang memilih jalur bermusik secara profesional. Yang menarik, Dul mengaku terjunnya ia ke musik tanpa bantuan sang ayah maupun ibu.
Karya Dul Jaelani sudah bisa disimak lewat lagu "Cakrawala", "Taklukkan Dunia" dan "Kau dan Aku". Dengan musiknya, Dul Jaelani bahkan sesumbar ingin mengalahkan pencapaian Dewa 19, band yang dikomandoi Ahmad Dhani.
Suara.com berkesempatan mewawancarai Dul Jaelani saat remaja 18 tahun itu mengunjungi redaksi Suara.com, baru-baru ini.
Berikut petikan wawancara Suara.com dengan Dul Jaelani:
Lagu "Taklukkan Dunia" membuat Dul dinilai tak lagi idealis?
Tidak, tidak mengurangi idealis ya. Ini bagian dari saya memperkenalkan diri di industri. Saya sudah lumayan puas dari 2013 ngeband sama teman-teman saya di Backdoor. Main musik grunge dan indie, main tanpa dibayar dan tetap senang. Sekarang saatnya kompromi dengan pasar. Sebagai solois agar lebih dikenal.
Kontribusi Dul apa saja buat single ini?
Saya cuma song writer aja buat di lagu "Taklukkan Dunia" ini. Music director dan produsernya bang Pay Burman. Sebelumnya kalau di "Cakrawala" sama single "Kau dan Aku", saya sebagai music director, Produsernya gitarisnya Triad band.
Ada keinginan bikin album?
Saya terkontrak sama label baru ini (401 Management) hanya dua single selama dua tahun. Nah saya sudah merekam dua project sama bang Pay juga. Cuma saya sudah bilang ke label, ayah saya ini punya album di umur 20 tahun. Dan itu tantangan pribadi buat saya. Tentu semua anak diharapkan lebih hebat dari orang tuanya. Dan aku bilang ke label, aku pingin sebelum 20 tahun sudah punya album. Materinya pun sudah siap. Habis dua single ini ada mini album atau album. Karena kalau saya belum punya album, tidak akan memikirkan kuliah.
Albumnya akan seperti apa?
Isi lagunya campur, overall lagu-lagu saya semuanya melankolis ya. Karena saya ini orangnya drama, kalau orang bilang drama queen, saya ini drama king. Karena lagu-lagu saya semua berasal dari based true story. Jadi pasti liriknya melankolis.
Akan seperti apa warna musik di album Dul Jaelani nanti?
Setiap lagu yang saya buat, itu selalu tergila-gila sama band. "Cakrawala" saya suka sama Nirvana, Pearljam dan musik grunge lainnya. "Kau dan Aku" saya lagi suka sama musik brit pop, kayak Oasis dan Radiohead. Nah sekarang saya lagi tergila-gila sama Dewa 19. Jadi album ini bisa dibilang seperti Dewa 19, tapi pastinya saya akan buat lebih bagus dari mereka ya.
Sempat berpikir untuk bikin album yang bertema kritik sosial, seperti Ahmad Dhani membentuk Ahmad Band?
Terpikir, terpikir banget. Tapi itu akan saya bikin sama band saya backdoor. Itu band saya yang dulu, kan nggak bubar. Cuma vakum aja, sekarang saya fokus ke industri dulu. Insya Allah kalau saya sudah mencapai mimpi saya, akan saya kembalikan musik saya itu tadi. Mungkin setelah misi komersil saya ini terealisasi. Saya akan mengembalikan real musik rock dan grunge ke industri musik Indonesia sama backdoor. Tapi pastinya akan ganti nama bukan backdoor.
Kalau Dul kiblatnya Ahmad Dhani, berarti dalam pilihan politik sama dong?
Saya belum bisa jawab ya, jujur saya masih apatis sama politik. Saya nggak mau ikutin ayah saya. Ayah saya sangat penggila politik sekarang, karena gairah bermusiknya sudah hilang ya. Apalagi yang dicari dia. Cuma ketika ayah saya berbincang musik, saya mendengarkan dengan tulus. Karena ini ilmu, tetapi ketika dia berbincang politik, saya selalu berdiam diri. Saya nggak meladeni ayah saya. Karena saya fokus ke seni saat ini, saya nggak mau terkontaminasi jiwa seni saya dengan politik.
Kalau diminta untuk tim sukses Ahmad Dhani?
Ya belum tentu juga ya, karena saya masih apatis. Karena saya rasa, untuk bermain politik membutuhkan banyak wawasan seperti filsafat, sosiologi, kebudayaan, dan sejarah. Saya masih jauh kalau soal itu, wawasan saya cuma di seni. Cuma saya kasih bocoran nih, saya akan pilih Prabowo. Karena saya sekeluarga Prabowo semua. Ayah dan bunda Prabowo semua.
https://www.suara.com/entertainment/2018/09/30/113230/interview-obsesi-tinggi-dul-jaelani-di-dunia-musik
No comments:
Post a Comment