Jakarta: Presiden Jokowi memutuskan tidak datang ke konser salah satu band idolanya, Judas Priest. Meski begitu, Judas Priest tidak kecewa. Mereka memahami alasan Jokowi.
Menurut Anas S Alimi, CEO Rajawali Indonesia Communication selaku promotor, Jokowi tadinya sudah berniat datang ke konser yang digelar di Allianz Ecopark Ancol, Jakarta pada Jumat 7 Desember 2018 malam itu. Namun, setelah melakukan beberapa pertimbangan, Jokowi batal hadir. Terlebih lagi saat ini dia ingin berempati pada korban pembunuhan di Papua.
"Info yang kami terima, beliau sebenarnya sudah mau datang. Tapi beliau tahu kondisi ada berita (penembakan) di Papua, beliau empati. (Nonton konser musik) Ini kan soal hobi, jadi beliau mengalah, karena kondisi beliau sebagai seorang presiden. Ada beberapa pertimbangan, beliau empati dengan kejadian Papua," kata Anas Alimi saat ditemui usai konser Jumat, (7/12/2018)."Kami sudah komunikasikan ke pihak Judas (Jokowi tidak hadir) dan mereka sangat paham," ujar Anas.
Kegilaan Jokowi pada musik metal memang menjadi salah satu daya tarik bagi Judas Priest mau hadir ke Indonesia. Tak hanya menyampaikan undangan lewat media sosial, Judas Priest juga memberikan undangan resmi kepada Presiden Jokowi.
Judas Priest memulai konsernya pada pukul 20.00 WIB. Mereka tampil selama 90 menit membawakan lagu-lagu hit seperti Breaking The Law, Painkiller hingga Living After Midnight. Mereka tampil membawakan 19 lagu. Bagi Judas, ini merupakan penutup tur promo album terbaru mereka.
"Ini sesuai ekspektasi kami. Judas ditunggu-tunggu penggemar metal. Kami dapati banyak penonton dari negara tetangga seperti Filipina dan Thailand. Hampir sembilan ribu tiket total. Luar biasa, mereka tampak happy, karena terbentuk dari 1969, hari ini baru datang ke Indonesia sekarang," ucap Anas.
(ELG)
No comments:
Post a Comment