loading...
Tampil beda dengan ciri desain simpel, namun tetap elegan, Hurrem by Fia memiliki kelebihan yakni harganya yang ramah di kantong.
Ikhtiar Arfiani untuk memuaskan pelanggannya berbuah hasil. Lima penghargaan berhasil disabetnya dalam kurun waktu empat bulan. Pada Desember 2018, Arfiani didaulat menjadi Best Inspiring & Creativity Woman dalam Indonesia Woman Award.
Baca Juga:
Awal tahun ini giliran produknya yang disorot sebagai The Best Quality Product & Customer Satisfaction 2019 dalam Innovative Business Excellent Award. Lalu pada Februari 2019 melalui ajang Indonesia 50 Best Company, Hurrem menyabet predikat The Most Quality Product Highly Recommended of The Year.
Arfiani juga didaulat menjadi sosok Wanita Kreatif & Inspiratif 2019. Lagi-lagi pada Maret 2019, dua penghargaan tambahan disabet sekaligus, yaitu sebagai Merek Bisnis Tepercaya dalam Produk Busana Muslim dan nama Arfiani masuk buku Mahakarya Profil Wanita Inspirasi.
Lantas, bagaimana Arfiani memandang perjalanan kariernya sebagai desainer fashion muslimah yang kini tengah berada di puncak berkat keberhasilannya menyabet sejumlah penghargaan? Seperti apa pula lika-liku wanita berhijab ini saat merintis Hurrem empat tahun lalu dan harapannya di masa depan? Berikut jawaban Arfiani kepada KORAN SINDO.
Apa kesan dan arti berbagai penghargaan itu buat Anda?
Saya mengartikan ini bahwa karya saya bisa diterima. Produk Hurrem diterima dengan baik oleh masyarakat. Kami mengutamakan kualitas produk agar bisa terus bersaing. Pasti bangga sekali, tapi bukan pada penghargaannya. Bangganya itu saat melihat pelanggan puas. Penghargaan hanya efek atau hadiah dari apa yang saya kerjakan saat ini.
Bisa diceritakan perjalanan Hurrem by Fia?
Awalnya saya hanya menjual produk orang lain. Punya modal hanya Rp5 juta, jadi belum bisa membuat sendiri. Namun, dari jualan brand orang saya mencoba produksi sendiri. Saya fokus untuk membuat kebutuhan muslimah, sesuai namanya, Hurrem (dibaca: harim yang artinya perempuan).
Ada busana muslimah syar’i, kasual, dan formal karena tidak semua wanita ketika hijrah memilih busana syar’i. Mereka mungkin belum nyaman menggunakan kerudung yang panjang dan busana longgar. Saya siapkan semua. Proses enam bulan sampai saya memutuskan untuk produksi sendiri.
No comments:
Post a Comment