Pages

Saturday, March 9, 2019

Interview: Totalitas Maxime Bouttier Jadi Anak Band Pop Rock

Suara.com - Tidak banyak yang tahu bahwa Maxime Bouttier cukup aktif berkecimpung di industri musik. Bersama dengan dua rekannya, Debo Andryos dan Eki Rifki Al-Qadrie, dia membentuk grup beraliran pop rock, Zeta Band.

Maxime Bouttier mengatakan sengaja membentuk band tersebut untuk menyalurkan ketertarikannya terhadap musik. Meskipun sibuk sebagai aktor, kekasih Prilly Latuconsina itu rupanya menikmati perannya sebagai musisi.

Maxime Bouttier (Wahyu Tri Laksono/Suara.com)
Maxime Bouttier (Wahyu Tri Laksono/Suara.com)

Zeta Band sendiri didirikan sejak beberapa tahun silam. Maxime Bouttier bilang, grup tersebut hampir tidak pernah merilis lagu romantis.

Lelaki 25 tahun itu ingin membentuk imej baru dengan aliran musik yang lebih segar. Lebih lanjut, berikut wawancara lengkap Maxime Bouttier seputar bandnya kepada Suara.com.

Siapa saja yang produce lagu-lagu untuk Zeta Band?
Yang produce aku sama ada satu temen. Tapi yang full seratus persen sama video klipnya biasanya memang aku kebanyakan.

Kebanyakan ciptain sendiri?
Iya betul. Tapi lebih enak nyebutnya bandlah yang ciptain. Cuma kalau aku nyiptain lagu sendiri memang banyak.

Aliran musiknya apa sih?
Pop rock gitu. Pokoknya memang indie Zeta Band ini.

Inspirasi musik kamu dari mana?
Banyak sih paling dari British band kayak Muse, Coldplay, Queen, pokoknya dari semua band British yang aku suka.

Kenapa lebih condong ke arah British?
Iya, lebih suka saja. Ada juga sih ke Amerika juga. Cuma kalau Amerika era-era yang new metal. Karena aku tahun 2000-an baru main gitar. Era itu kan era-nya Linkin Park, jadi lebih ke situ juga sih, gitar sama bass banget bandnya ke arah sana.

Memang ingin membuat pop rock dari awal?
Iya aku nggak terlalu suka romance yang mellow mellow karena boring. Jadi band ini sih bahasannya nggak cuma tentang percintaan saja. Aku lebih lebar lagi. Kalau pun bikin romance, itu mau makna romancenya lebih luas.

Pernah terinspirasi bikin lagu dari pacar?
Pernah. Aku pernah bikin dua lagu buat Prilly Latuconsina. Dulu banget pas belum PDKT-an sama dia, kan banyak cewek-cewek yang deketlah sama aku. Disitu banyak ngobrol. Aku sempat bikinin lagu buat mereka juga. Tapi itu liriknya nggak romantis gitu sih. Sebenarnya lebih universal gitu. Lebih kayak mengoptimiskan situasinya. Jadi kalau aku cinta kamu, kamu mungkin cinta aku itu aku nggak bisa bikin yang kayak gitu.

Tentang apa saja yang buat Prilly Latuconsina?
Kita pernah rilis lagunya. Nanti ada videoklipnya. Itu pokoknya terinspirasi dari dia. Aku belum bisa banyak bicara soalnya videoklipnya. Ada suprise gitu. Tunggu saja.

Launching kapan?
Maret ini.

Di situ peran kamu ngapain?
Yah aku main bandnya, nge-direct video klip, konsepin juga. Lagunya aku yang ciptain.

Kegiatan bermusik ini didukung Prilly Latuconsina?
Ya, didukung pasti. Malah justru kalau kita berdua, kalau sibuk masing-masing lebih enak juga. Biar kalau ketemu banyak yang kita omongin. Pengalaman yang bisa sharing. Ini productive relationship menurut aku. Dia sangat mendukung karier aku di sini juga.

Let's block ads! (Why?)

https://www.suara.com/entertainment/2019/03/10/123435/interview-totalitas-maxime-bouttier-jadi-anak-band-pop-rock

No comments:

Post a Comment