Suara.com - Produser Ody Mulya Hidayat akhirnya angkat bicara soal film Dilan 1991 yang didemo oleh Komando Mahasiswa Merah Putih (Kompi) di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Saya sudah tanggapi, bahkan kami sudah ke sana. Sudah bertemu di sana, sudah berdialog dan pas dialog nggak apa-apa. Eh ada lagi aliansi lain, kan jadi bingung. Ada berapa aliansi di sana. Jadi orangnya ganti-ganti," ujar Ody Mulya Hidayat saat dihubungi wartawan pada Jumat (1/3/2019).
"Yang pertama sudah selesai nggak ada masalah, ada lagi yang ke dua yang mempermasalahkan lagi," sambungnya lagi.
Dia mengaku heran dengan penolakan penayangan film tersebut. Pasalnya, film yang dibintangi Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla itu sudah dinyatakan lolos sensor.
"Kami sudah sosialisasi juga itu kan film remaja bukan yang gimana-gimana, sudah lolos sensor apalagi yang dimasalahkan?" kata Ody Mulya Hidayat.
Karena itu, apabila masih terus ada aksi demonstrasi yang berujung anarkis, Ody Mulya Hidayat berencana lapor polisi.
"Ya kalau saya karena sudah lulus sensor, sudah sosialisasi kalau ada tindak anarki, ya mereka melanggar hukum gitu aja. Ranahnya sudah hukum. Ya pokoknya kita prefentif kalau sudah perusakan yaa ada pidana," ucap Ody Mulya Hidayat.
"Tapi kita coba kooperatif lah sama teman-teman yang di sana, kita sudah dialog, cuma ya ada lagi aja. Ini mau ada berapa dialog," imbuhnya.
Seperti diketahui, Komando Mahasiswa Merah Putih (Kompi) Sulsel menolak penayangan film Dilan 1991 pada Kamis (28/2/2019). Mereka beralasan film tersebut mengandung unsur adegan tidak memuliakan guru dan kekerasan geng motor yang tak patut ditiru.
https://www.suara.com/entertainment/2019/03/01/204000/kata-produser-soal-film-dilan-1991-didemo-di-makassar
No comments:
Post a Comment