loading...
Menariknya, panggung Tanjung Perak Jazz ini akan didominasi penampilan musisi jazz asal Kota Surabaya. Di antaranya adalah Jetho Chen, dr Milk'n the Blues Project, Cremona, Surabaya All Star, C two six, JFC, Yudi Barlean Korek Jazz, Jazz Centrum dan masih banyak lainnya. Sedangkan dari luar kota Surabaya ada Dhanny Ugik Trio Malang, KopiJazz Kediri, Komunitas Jazz Jombang, Agoeng Prastyo dan Friends Jogyakarta. Selain itu ada juga dari musisi Jazz Ibu Kota yakni Idang Rasyidi, Mus Mujiono, Nita Aartsen, Syaharani, Barry Likumahua, Ivan Saba dan Friends.
Ketua pelaksana TPJF FX Boy mengatakan panitia dan para musisi sudah siap 100% untuk mensukseskan Tanjung Perak Jazz. Menurutnya, pagelaran ini bukan milik SEC melainkan milik orang Surabaya karena penampilan dodominasi oleh musisi jazz asal Surabaya.
Baca Juga:
"Kita berharap warga Surabaya ikut datang dan mensukseskan pagelaran ini," katanya pada wartawan di Omah Sae, Jl. Musi Surabaya, Jumat (1/3/2019).
Dia menuturkan, Tanjung Perak Jazz memiliki sejarah tersendiri. Tanjung Perak merupakan salah satu pelabuhan di Surabaya yang menjadi pintu masuk pertama musik jazz di Indonesia. Untuk mempertegas hal tersebut, di sela festival ini akan dilaksanakan workshop mengenai musik jazz, termasuk mengupas sejarah jazz Indonesia.
"Secara historis, musik jazz lahir dari benua Amerika, meluas ke benua Eropa dan dibawa oleh musisi Eropa ke Indonesia melalui Tanjung Perak. Kemudian uniknya adalah Tanjung Perak memiliki lagunya yang ada sejak dulu yaitu Tanjung Perak Tepi Laut," tuturnya.
Di ajang ini, juga digelar lomba kreasi lagu Tanjung Perak Tepi Laut. Para finalis lomba kreasi lagu ini juga akan ditampilkan dipanggung spektakuler tersebut. Lomba itu diikuti oleh musisi tanah air berusia di atas 7 tahun.
Ketua Surabaya Entertainer Club (SEC), Indah Kurnia menambahkan, Tanjung Perak Jazz ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Musik Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Maret 2019. Dia berharap warga Surabaya berbondong-bondong datang ke Tanjung Perak Jazz, karena event ini dipersembahkan untuk Kota Surabaya.
"Kali ini bener-bener kita memberikan apresiasi, pengakuan dan memberikan ajang yang bergensi bukan hanya siapa penyelenggara atau pelaku dan pemain, tapi lebih dari pada itu siapa yang menonton,” ujarnya.
Indah juga berharap event Tanjung Perak Jazz bisa menjadi event membanggakan dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat kota Surabaya, bahkan seluruh jazzer Indonesia dan dunia. "Karena memang musik adalah instrumen yang tidak mengenal batas apapun. Usia, Sosial, agama, ekonomi apapun tidak ada semua satu kata Jazz,” kata Indah.
Pimpinan dr Mik'n the Blues Project dr. Ario Djatmiko, menegaskan bahwa Tanjung Perak Jazz ini sebagai upaya untuk mengembalikan ingatan kalau kota Surabaya ini adalah pusat musik di Indonesia. "Dari Tiny Cordex dulu jaman sebelum perang, kemudian Bubi Chen, Mariono dan sampai sekarang banyak musisi yang berasal dari Surabaya,” ucapnya.
dr Mik'n the Blues Project akan tampil selama 45 menit di panggung Tanjung Perak Jazz. Salah satu lagu yang akan dibawakan yaitu This Train is Gone.
(alv)
No comments:
Post a Comment