loading...
Amenitas jenis Bubble Tent ini terbilang baru di Indonesia. Belum banyak destinasi wisata Indonesia yang membangun amenitas jenis ini. Ketua Tim Percepatan Nomadic Tourism Kementerian Pariwisata, Waizly Darwin, juga mengakui hal itu. Menurutnya, di Indonesia Bubble Tent baru ada di Uluwatu dan Ubud, Bali.
“Bubble Tent adalah amenitas yang mudah diterapkan di nomadic tourism. Keunggulannya adalah bisa dipindah. Tapi kenyamanan yang ditawarkan sangat luar biasa. Bubble Tent bisa diterapkan disejumlah destinasi Indonesia,” tutur Waizly.
Baca Juga:
Bubble Tent yang berdiri di The Kaldera adalah yang pertama di Pulau Sumatera. “The Kaldera sangat beruntung bisa memiliki Bubble Tent. Karena, belum banyak diterapkan. The Kaldera adalah lokasi pertama Bubble Tent di Sumatera. Dan ini akan melengkapi amenitas di The Kaldera,” paparnya.
Di The Kaldera, posisi Bubble Tent berada di ketinggian. Dari sana, para pengunjung bisa menikmati keindahan Danau Toba secara jelas. Apalagi, ada pemandangan Desa Wisata Sigapiton di sana. Bubble Tent akan menjadi salah satu lokasi dengan view terindah di The Kaldera.
Selain Bubble Tent, The Kaldera juga memiliki fasilitas lain yang tidak kalah keren. Ada Bell Tent, Amphitheater, The Kaldera Hill, dan masih banyak lagi.
Sedangkan Kepala Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo menambahkan, BPODT sebagai pengelola The Kaldera akan menyiapkan konsep untuk membuat atraksi reguler yang akan digelar setiap pekan.
“The Kaldera adalah gabungan amenitas dan atraksi. Untuk amenitas, kita punya Bell Tent dan Bubble Tent. Sedangkan atraksi, kita akan siapkan atraksi yang bisa digelar secara reguler setiap pekan. Tapi konsepnya seperti apa sedang kita pikirkan. Yang pasti kita akan memaksimalkan Amhitheater sebagai lokasinya,” papar Arie.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku senang dengan hadirnya he Kaldera. “The Kaldera adalah atraksi dan amenitas kelas dunia. Pembangunannya tidak membutuhkan waktu lama, tapi yang ditawarkan adalah kelas dunia. Nomadic tourism adalah solusi untuk destinasi wisata di Indonesia. Khususnya buat yang belum lengkap unsur 3A, yaitu atraksi, amenitas, dan aksesibilitas,” tuturnya.
(akn)
No comments:
Post a Comment