loading...
Berbeda dari virus lainnya, HIV tidak bisa disingkirkan sepenuhnya dan akan diderita sepanjang hidup. HIV tidak langsung merusak organ tapi akan menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga memungkinkan terjadi berbagai penyakit lainnya, terutama infeksi, untuk menyerang tubuh penderitanya.
Sementara, HIV membutuhkan waktu untuk memunculkan gejala 2 hingga 15 tahun kemudian. Gejala pertama dari penyakit ini diantaranya demam, sakit kepala, kelelahan, sakit otot, kehilangan berat badan, pembengkakan kelenjar di tenggorokan, ketiak atau pangkal paha.
Sedangkan AIDS kondisi lanjutan dari HIV ditandai dengan munculnya penyakit lain, seperti kanker dan berbagai infeksi yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Di Indonesia sendiri data Kemenkes RI menyebutkan bahwa kejadian kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan hingga Juni 2018 sebanyak 301.959 orang.
Sebanyak 76,2% atau 3 di antara 4 orang yang terkena HIV di Indonesia disebabkan karena hubungan seksual yang tidak terproteksi. Selain itu, pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai cara pencegahan HIV melalui metode TTM (Tahan Diri, Tetap Setia, Main Aman) juga masih minim.
Hanya 49% wanita Indonesia dan 55% pria di Indonesia yang tahu bahwa membatasi hubungan seksual hanya dengan satu pasangan dan juga menggunakan kondom secara konsisten dapat menurunkan risiko penularan HIV. Terkait hal ini dr. Tirsa Verani Sp.OG dari RS. Brawijaya Antasari mengungkapkan beberapa tahap yang bisa dilakukan untuk melindungi diri dari infeksi HIV AIDS. Berikut ulasannya.
1. Tahan diri, untuk tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
2. Tetap setia, pada satu pasangan seksual.
3. Main aman dengan menggunakan kondom pada saat melakukan hubungan seksual berisiko.
4. Get tested, tidak ada salahnya untuk melakukan VCT atau Voluntary Counselling & Testing untuk mengetahui status Anda.
5. Ketahui status pasangan Anda, diskusikan dengan pasangan Anda secara jujur dan terbuka mengenai statusnya.
(alv)
No comments:
Post a Comment