Suara.com - Yadi Sembako mengungkap kesedihannya usai anak kelimanya, Muhammad Fadil Akbar meninggal dunia. Saat itu, dia mengaku sempat meminta maaf kepada sang buah hati.
"Pas terakhir saya lihat kalau nggak ada nadi lagi, saya minta izin ke dokternya boleh nggak saya gendong. Pas masuk persalinan cesar itu pengin gendong bayi. Eh bisanya gendongnya pas sudah jadi almarhum," kata Yadi Sembako, ditemui di kawasan Kapten P. Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2019).
"Saat itu saya gendong dari inkubator. Saya minta maaf ke dia sebagai orangtua kurang berguna tapi sebenarnya saya sudah maksimal menolong anak. Saya minta maaf sama anak saya, 'Tunggu yah dek di akhirat," ujar Yadi Sembako lagi seraya berkaca-kaca.
Kendati begitu, lelaki 46 tahun ini mengatakan sudah mengikhlaskan kepergian si kecil. Yadi Semabko percaya anaknya itu akan membantunya buat masuk surga.
"Dari keluarga dan teman bilang kalau dia akan menarik dan menjemput orangtuanya ke surga Allah. Makanya harus ikhlas. Jadi ada sedih ada bahagia. Bahagianya bukan karena anak meninggal tapi bahagia karena ada yang menjemput di akhirat. Mudah-mudahan kami diberi kesabaran dan kekuatan," tutur Yadi Sembako.
Seperti diketahui, Muhammad Fadil Akbar meninggal dunia pada Kamis (26/9/2019) di Rumah Sakit Muhammadiyah, Jakarta Selatan sekira pukul 16.00 WIB. Dia wafat setelah dilahirkan pukul 10.15 WIB di hari yang sama.
Dari informasi yang dihimpun, si kecil meninggal dunia setelah mengalami masalah pada saluran pernapasannya.
No comments:
Post a Comment